Salah seorang wasit berlisensi FIFA asal Indonesia, Purwanto, memutuskan untuk pensiun setelah memimpin final Copa Indonesia 2008/2009. Kini Purwanto mendapat tugas baru sebagai anggota Komisi Disiplin (Komdis) PSSI periode 2009/2010.
Melalui rapat yang digelar komite eksekutif PSSI, Selasa, 21 Juli 2009, Purwanto ditunjuk sebagai anggota Komdis PSSI. Kemampuannya dianggap cocok untuk melengkapi lembaga peradilan milik PSSI itu dari sisi teknis persepakbolaan.
"Terus terang, kami sangat kesulitan untuk mencari sosok yang tepat untuk mengisi sosok yang paham betul akan teknis sebuah pertandingan untuk duduk di keanggotaan Komdis PSSI. Dan pada akhirnya kami memutuskan jabatan itu diisi oleh Purwanto," kata Nurdin Halid kepada wartawan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu, 22 Juli 2009.
Purwanto merupakan salah seorang wasit terbaik di kompetisi nasional. Namun kepemimpinannya di lapangan hijau sempat ternoda oleh keputusan kontroversial yang dikeluarkannya pada final Copa Indonesia 2008/2009, Juni 2009.
Pada saat pertandingan memasuki menit ke-60 Purwanto memutuskan untuk tidak memberikan penalti kepada Persipura atas hands ball yang dilakukan oleh pemain belakang Sriwijaya FC, Jaques Tsimi. Keputusan ini langsung mendapat protes keras dari pemain-pemain Mutiara Hitam.
Persipura akhirnya memilih untuk tidak melanjutkan laga setelah Purwanto kembali mengeluarkan kartu merah kepada Etnest Jeremiah yang berusaha menanduknya saat melakukan protes. Aksi mogok Persipura ini juga berbuntut panjang dan sudah masuk dalam agenda sidang Komisi Disiplin PSSI.
Menurut Nurdin, Purwanto akan mulai bertugas sejak hari ini. Namun saat sidang yang terkait aksi mogok Persipura, Purwanto kemungkinan tidak akan dilibatkan. Hal ini sesuai dengan statuta PSSI yang baru.
"Pihak yang terkait dalam sebuah masalah yang sedang dibahas tidak akan dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Hal ini sesuai dengan statuta PSSI yang baru," tandas Nurdin. [ib/mt/vn]
Melalui rapat yang digelar komite eksekutif PSSI, Selasa, 21 Juli 2009, Purwanto ditunjuk sebagai anggota Komdis PSSI. Kemampuannya dianggap cocok untuk melengkapi lembaga peradilan milik PSSI itu dari sisi teknis persepakbolaan.
"Terus terang, kami sangat kesulitan untuk mencari sosok yang tepat untuk mengisi sosok yang paham betul akan teknis sebuah pertandingan untuk duduk di keanggotaan Komdis PSSI. Dan pada akhirnya kami memutuskan jabatan itu diisi oleh Purwanto," kata Nurdin Halid kepada wartawan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu, 22 Juli 2009.
Purwanto merupakan salah seorang wasit terbaik di kompetisi nasional. Namun kepemimpinannya di lapangan hijau sempat ternoda oleh keputusan kontroversial yang dikeluarkannya pada final Copa Indonesia 2008/2009, Juni 2009.
Pada saat pertandingan memasuki menit ke-60 Purwanto memutuskan untuk tidak memberikan penalti kepada Persipura atas hands ball yang dilakukan oleh pemain belakang Sriwijaya FC, Jaques Tsimi. Keputusan ini langsung mendapat protes keras dari pemain-pemain Mutiara Hitam.
Persipura akhirnya memilih untuk tidak melanjutkan laga setelah Purwanto kembali mengeluarkan kartu merah kepada Etnest Jeremiah yang berusaha menanduknya saat melakukan protes. Aksi mogok Persipura ini juga berbuntut panjang dan sudah masuk dalam agenda sidang Komisi Disiplin PSSI.
Menurut Nurdin, Purwanto akan mulai bertugas sejak hari ini. Namun saat sidang yang terkait aksi mogok Persipura, Purwanto kemungkinan tidak akan dilibatkan. Hal ini sesuai dengan statuta PSSI yang baru.
"Pihak yang terkait dalam sebuah masalah yang sedang dibahas tidak akan dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Hal ini sesuai dengan statuta PSSI yang baru," tandas Nurdin. [ib/mt/vn]