
Pernyataan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Bibit Waluyo bahwa tim sepak bola Jateng tidak menggunakan dana APBD harus disikapi serius oleh pengurus PSIS. Ketua Umum PSIS Sukawi Sutarip harus segera mengambil langkah untuk tidak mengandalkan dana APBD dalam pembentukan tim PSIS mendatang.
Mantan manajer teknik PSIS Setyo Agung Nugroho mengatakan, pernyataan gubernur itu bisa dipahami. Sebab, jika pembangunan di Kota Semarang belum dianggap baik, gubernur tidak mudah menyetujui bantuan APBD untuk PSIS. "Kalau sudah ada pernyataan seperti itu, sebaiknya PSIS tidak usah memaksakan diri mengejar APBD," ujar Agung.
Tanpa APBD, menurut Agung, PSIS tetap harus berkompetisi. Jalan satu-satunya, mengumpulkan para pengusaha yang peduli terhadap nasib PSIS untuk mendanai PSIS di Divisi Utama musim 2009/2010.
Menurut Agung, PSIS tidak perlu memiliki target muluk-muluk. "Mendapat uang Rp 2 miliar dari para pengusaha itu sudah luar biasa. Dana tersebut sudah cukup sebagai modal awal PSIS berkompetisi di Divisi Utama dengan target tidak degradasi. Kekurangannya nanti bisa diusahakan dari tiket dan sponsor," tuturnya.
Seperti diketahui, Gubernur Jateng Bibit Waluyo menyatakan tidak mengharamkan dana APBD untuk klub sepak bola. Tapi, Bibit tidak menyetujui pengajuan APBD dari kota atau kabupaten di Jateng untuk klub sepak bola bila pembangunan di daerah tersebut masih amburadul.
Semarang, menurut Bibit, masih jauh dari sempurna. Pasalnya, masih banyak jalan rusak. Banjir pun sering menyapa Semarang. Karena itu, Bibit memastikan tidak menyetujui dana APBD untuk PSIS. (smu/jpnn/ko)
