
Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, mengaku sangat kecewa dengan keputusan Persipura Jayapura mundur di final Copa Indonesia 2009. Persipura sudah curiga sebelum pertandingan digelar.
"Sejak awal Persipura sudah curiga dengan hasil pertandingan. PSSI sangat kecewa, karena pernyataan ini muncul dari seorang Ketua Umum dan Walikota MR Kambu," kata Nurdin Halid di kantor PSSI, Senayan Jakarta, Rabu 1 Juli 2009.
"Pertandingan ini sudah dirancang. Kalau SFC akan keluar sebagai juara," kata Nurdin menirukan ucapan Kambu di kamar ganti (locker room) setelah Persipura meninggalkan lapangan melawan Sriwijaya FC.
"Lalu, saya balik bertanya, siapa yang merancang? Mereka tidak bisa jawab. Saya bilang, kalau bisa sebut orangnya akan langsung saya pecat," lanjut Nurdin.
Tim Mutiara Hitam meninggalkan lapangan pada menit 60 saat kedudukan 1-0 buat Sriwijaya. Itu akibat protes para pemain Persipura yang melihat bek Sriwijaya Tsimi Jacques handball di kotak penalti tak digubris wasit Purwanto. Bahkan, Purwanto melayangkan kartu merah kepada striker Persipura, Ernest Jeremiah yang menanduknya saat protes.
"Kesalahan wasit ada mekanismenya. Namun, kecurigaan sebelum pertandingan sudah dirancang itu tidak beralasan," tutur Nurdin yang sempat coba menenangkan kubu Persipura agar mau melanjutkan pertandingan.
"Ini semua demi menyelamatkan sepakbola nasional. Apalagi, Persipura juga juara Liga Super Indonesia (LSI). Terus terang PSSI kecewa dengan komentar Persipura," tutup Nurdin.
Sriwijaya akhirnya dinyatakan sebagai juara Copa Indonesia 2009 setelah Persipura memutuskan WO. SFC mempertahankan gelar yang diraihnya. Pasukan Rahmad Darmawan juga menyamai rekor Arema Malang sebagai dua kali juara Copa.• VIVAnews
