Munculnya nama Jamal Yastro sebagai kandidat pelatih tim Mojokerto Putra (MP) langsung direspons jajaran pengurus PSSI Kabupaten Mojokerto dan barisan Empemania, pendukung fanatik tim MP. Bahkan, dua institusi sepak bola itu berniat mendesak manajamen tim MP untuk segera menetapkan Jamal sebagai pelatih yang definitif dan segera memulai menangani tim MP.
Sekretaris PSSI Kabupaten Mojokerto Pitung Hariono kepada Mojo Sport (Jawa Pos Group) kemarin (28/7) menyatakan, di tengah kondisi kesulitan dana yang dialami hampir semua klub sepak bola di negeri ini, pemanfaatan pelatih dan pemain lokal sangat dibutuhkan. Tentunya, dengan tidak mengurangi standar kualitas.
Karena itu, penentuan Jamal Yastro sebagai pelatih tim MP dinilai sebagai langkah yang sangat tepat. Apalagi, selama ini Jamal selalu menjadi orang nomor dua di jajaran pelatih MP.
''Kalau tidak sekarang, kapan lagi kita bisa memberikan kesempatan kepada pelatih lokal untuk menangani tim asal daerahnya,'' tutur Pitung. Apalagi, Jamal sudah memenuhi persyaratan formal sebagai pelatih tim Divisi Utama. Yaitu, berlisensi B.
Pemanfaatan pelatih lokal untuk menangani tim MP, menurut Pitung, mempunyai banyak keuntungan daripada mendatangkan pelatih dari luar daerah. Selain tidak memikirkan imbalan yang terlalu mahal, tidak ada beban moral yang tinggi untuk mengangkat prestasi tim yang ditanganinya.
Sementara, untuk pemain tim MP musim mendatang, lanjut Pitung, masih didominasi pemain asal luar Mojokerto. Sebab, kualitas pemain asal Mojokerto untuk kebutuhan tim Divisi Utama dinilai masih belum layak. Tidak hanya itu, kalaupun ada yang baik, sekarang ini dia sudah terikat kontrak dengan klub besar.
Hal senada diungkapkan Imam Leak, koordinator Empemania di wilayah Bangsal. Menurut dia, tidak ada alasan bagi manajemen tim MP untuk tidak memprioritaskan Jamal sebagai pelatih tim MP. Selain merupakan putra daerah, dia dinilai sudah cukup berpengalaman dan mumpuni dalam mengawal tim. Sebab, Jamal telah cukup lama mengabdi dan menempati posisi asisten pelatih MP. (sd/jpnn/ko)