Share |

Keseimbangan Persipura Goyah


Problem internal saat ini membelit Persipura Jayapura pascafinal Copa Indonesia, Minggu (28/6).Persiapan klub berjuluk Mutiara Hitam tersebut terganggu oleh potensi sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Keputusan walk out dari final Copa menyisakan bom waktu bagi Mutiara Hitam.Mereka terus dibayangi sanksi komdis yang rencananya diketok Jumat (10/7). Imbasnya, persiapan klub untuk menghadapi Liga Super 2009/2010 terhambat. Pelatih Persipura Jacksen F Tiago mengungkapkan, status kontrak pemain harus menunggu vonis yang harus diterima klub. ”Kami belum tahu masa depan klub seperti apa. Kalau tidak ada kasus itu, masalah pemain sudah beres,”ungkapnya kemarin.

Potensi mendapat sanksi yang lebih berat dari skorsing 11 pemain Persib Bandung memang menunggu Persipura. Jacksen menambahkan, Persipura bisa saja kehilangan haknya di Liga Champions Asia (LCA). Sebab, PSSI atau BLI terlihat terpukul oleh keputusan walk out tersebut.Namun, idealnya, pemisahan antara insiden Piala Indonesia dan Liga Super tetap dilakukan.

”Kami tidak tahu apa masih diizinkan bermain di LCA atau tidak. Regulasi ada di tangan PSSI dan BLI.Klub akan kesulitan mengikat pemain kalau batal bermain di LCA,”lanjutnya. Materi Mutiara Hitam bisa dikatakan paling mapan karena sedikitnya tiga musim tidak mengalami perubahan mendasar.Kuartet bek Ricardo Salampessy, Jack komboy,Victor Igbonefo,serta Bhio Paulin menjadi garansi pertahanan.

Mereka juga memiliki stok gelandang mobile seperti Imanuel Wanggai,David da Rocha,atau Boaz Solossa.Mesin gol Ernest Jeremiah dan Alberto Goncalves menjadi garansi kemenangan. Hasilnya, Eduard Ivakdalam dkk memastikan status juara Liga Super 2008/2009 ketika kompetisi masih menyisakan tiga pertandingan. ”Komposisi seperti itu harus dipertahankan, bahkan ditambah.Tapi, kondisi menjadi sulit karena situasi yang tidak menentu.

Kami belum tahu masa depan klub seperti apa, apalagi saat ini muncul banyak spekulasi. Saya memang tidak tahu kondisi terakhir dari klub.Yang jelas, masa depan klub sulit ditentukan. Semua pasti menyesal,”katanya. Sementara itu, BLI mengklaim Persipura bisa menggunakan Stadion Mandala sebagai home base untuk LCA.Namun, ada beberapa persyaratan mendasar yang harus dipenuhi klub.”Untuk LCA,Persipura masih bisa bermain di Mandala asalkan spiritnya seperti Afrika Selatan pada Piala Dunia 2010.

Mereka harus perbaiki infrastruktur stadion, komunikasi, atau pendukung lain.Regulasi airportinternasional bisa disikapi.Yang penting klub tamu merasa nyaman. Assessment stadion LCA baru dilakukan Desember,” ujar Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono. Joko menyatakan, venue alternatif sudah disiapkan bila AFC menolak kelayakan Stadion Mandala. Jakarta dan Surabaya menjadi kandidat utama, selain Kalimantan.

”BLI pasti akan bantu. Kalaupun ternyata tidak bisa, idealnya mereka bermain di SUGBK.Kanfasilitas di sini sudah sangat lengkap. Pertimbangan biaya dan waktu juga relatif lebih baik. Kami yakin mereka juga bersedia. Jadi, sekarang yang dibutuhkan realisasi klub,”tandasnya. [wahyu argia/sindo]
Share on Google Plus

About 12paz