Share |

DPRD Sarankan Persipura Main di Australia


Koordinator simpatisan Persipura Yan Mandenas dalam orasinya mengatakan, hukuman PSSI sangat subyektif, tanpa lebih dulu mempertimbangkan kenapa Persipura melakukan aksi boikot.

Hal ini dikatakan Yan Mandenas hari Jumat, 31 Juli 2009. Ratusan Persipura mania menggelar aksi demo di depan Kantor DPRD Papua Jalan Samratulangi Jayapura.

“Kalau wasit netral dan tempat juga, tentu Persipura tidak akan dirugikan, namun, sudah tempat pertandingan tidak netral wasit juga demikian," ujar Mandenas.

Untuk itu, tegasnya, Persipura mania tidak terima dengan sangsi hukuman yang diberikan PSSI dan akan terus berupaya agar PSSI kembali meninjau hukuman tersebut. “Kami akan terus berjuang, agar Persipura tidak dikenai sanksi,’’ tandas Mandenas yang juga anggota DPR Papua terpilih.

Tidak berapa lama kemudian, Ketua Komisi A DPRD Papua Yance Kayame dan anggota Ramses Wally serta Yani menemui persipura mania. Yan Mandenas kemudian memberikan pernyataan tertulis simpatisan Persipura yang berisi antara lain, penolakan akan hasil Komdis PSSIyang dinilai tidak adil dan berperikemanusiaan serta dianggap menginjak harga diri masyarakat Papua.

Putusan itu merupakan pembunuhan karakter Persipura, dampak putusan itu terjadi degradasi mental Persipura. Oleh karenanya, presiden sebaiknya membubarkan kepenguran PSSI saat ini, mendesak Komdis PSSI untuk mencabut hukuman, mendesak gubernur mencabut surat izin peredaran rokok yang menjadi sponsor resmi di Papua. DPRD Papua dan Majelis Rakyat Papua (MRP) segera menyikapi putusan PSSI dengan mengambil langkah pembelaaan.

Menjawab tuntutan itu, Yance Kayame berjanji akan menindaklanjutinya. “Kami secara kelembagaan akan menindaklanjuti aspirasi ini, jika tidak ditanggapi PSSI, lebih baik Persipura ikut liga di Australia," tuturnya. Mendengar jawaban tersebut, massa kemudian membubarkan diri.
Share on Google Plus

About 12paz