Para pemain Indonesia All Star bisa bernapas lega. Sebab, seluruh pemain sudah mendapatkan barang-barang yang tertinggal di kamar Hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta.
Indonesia All Star memang harus meninggalkan Hotel JW Marriott, Jumat 17 Juli 2009. Pasalnya, bom menghantam hotel berbintang lima itu sesaat setelah mereka berangkat latihan ke Lapangan Timnas, Senayan, Jakarta.
"Kami hanya bawa baju seadanya. Semua barang tertinggal di JW Marriott. Tapi kami bersyukur, sekarang semuanya sudah kembali," kata Budi Sudarsono, striker Indonesia All Star saat dihubungi VIVAnews, Minggu 19 Juli 2009.
Akibat kejadian tersebut, seluruh pengunjung JW Marriott dievakuasi. Police line dipasang sehingga tidak ada yang boleh masuk, bahkan untuk mengambil barang yang tertinggal.
"Saya juga bersyukur seluruh petugas yang ada di JW Marriott jujur-jujur. Tak ada satu barang pun yang hilang. Bahkan, makanan ringan yang ada di kamar semuanya kembali," ujar striker Sriwijaya FC itu menambahkan.
Sesaat setelah kejadian, pemain-pemain Indonesia All Star kesulitan untuk mengambil barang yang tertinggal di kamar. Pasalnya, pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pencarian korban.
Barang-barang pemain baru bisa diambil sehari setelah kejadian. Detasemen Khusus Anti Teror (Densus) 88 Mabes Polri mengumpulkan seluruh barang dan menempatkannya dalam kantong berlabel. Pemain yang ingin mengambil barangnya diminta untuk mencocokkan dengan nomor kamar.
Hal ini dibenarkan oleh Asisten Manajer Indonesia All Star, Chandra Solehan. Menurutnya, seluruh barang yang tertinggal di kamar hotel JW Marriott sudah kembali.
"Yang tinggal hanya mobil. Semua barang yang lain sudah kembali. Pemain juga tidak ada yang komplain soal barang yang sudah mereka terima," tandas Chandra.• VIVAnews