Sehari setelah Sriwijaya FC (SFC) menjadi jawara Copa Indonesia, semua pemain ––termasuk pelatih– –langsung meninggalkan Mes Pertiwi, yang merupakan penginapan pemain.
Mereka memilih langsung pulang ke kampung halaman masing-masing daripada berada di penginapan. Apalagi mulai Rabu (1/7) ini, manajemen sudah tidak ada ikatan lagi dengan semua punggawa Laskar Wong Kito. Pasalnya, kontrak kerja antara manajemen SFC, dalam hal ini PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), dan seluruh pemain SFC sudah berakhir tanggal 30 Juni kemarin.
Menurut Pelatih Rahmad Darmawan, memang setelah final Copa Indonesia, Minggu (28/6), dia memberikan libur panjang untuk anak asuhnya. ’’Bukan saja pemain, saya juga rasanya perlu libur. Mungkin inilah klimaks yang kami rasakan setelah melalui kompetisi yang sangat berat,” tuturnya.
Libur panjang tersebut sangat wajar didapat pemain. Sebab, pertandingan yang dilakoni SFC untuk musim ini lebih banyak dibanding tim lain. Charis Yulianto dkk harus dituntut tetap menjaga performa untuk melewati pertandingan baik di Liga Super, Copa Indonesia, dan Liga Champions Asia (LCA).
’’Sudah pasti keluarga, anak, dan istri pemain sangat merindukan kami. Jadi, inilah waktu yang tepat bagi anak-anak untuk berkumpul dengan orang-orang yang dicintainya,” sambung Rahmad. Pelatih yang akrab disapa RD ini menambahkan, semua anak asuhnya mendapatkan masa libur cukup panjang selama sebulan penuh.
’’Mungkin kami baru akan berkumpul disini (Palembang) lagi, pada awal Agustus. Sebab, pada 2 Agustus, pemain sudah masuk jadwal latihan untuk persiapan pramusim,” tambahnya.
Charis juga pulang bersama anak istrinya ke Jakarta sengaja menggunakan jalan darat kemarin.’’ Saya memang tidak mau cepat sampai rumah, saya sekaligus mengajak anak istri jalan-jalan. Biar saya lebih lama bersama mereka,” ucap sang defender.
SFC sendiri tak merayakan pesta juara dengan perarakan massa. “Sekarang sedang masa kampanye pemilihan presiden (pilpres). Jadi, untuk mengerahkan massa yang banyak mungkin tidak diizinkan aparat kepolisian,” ujar Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid. [sidratul muntaha/sindo]
Mereka memilih langsung pulang ke kampung halaman masing-masing daripada berada di penginapan. Apalagi mulai Rabu (1/7) ini, manajemen sudah tidak ada ikatan lagi dengan semua punggawa Laskar Wong Kito. Pasalnya, kontrak kerja antara manajemen SFC, dalam hal ini PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), dan seluruh pemain SFC sudah berakhir tanggal 30 Juni kemarin.
Menurut Pelatih Rahmad Darmawan, memang setelah final Copa Indonesia, Minggu (28/6), dia memberikan libur panjang untuk anak asuhnya. ’’Bukan saja pemain, saya juga rasanya perlu libur. Mungkin inilah klimaks yang kami rasakan setelah melalui kompetisi yang sangat berat,” tuturnya.
Libur panjang tersebut sangat wajar didapat pemain. Sebab, pertandingan yang dilakoni SFC untuk musim ini lebih banyak dibanding tim lain. Charis Yulianto dkk harus dituntut tetap menjaga performa untuk melewati pertandingan baik di Liga Super, Copa Indonesia, dan Liga Champions Asia (LCA).
’’Sudah pasti keluarga, anak, dan istri pemain sangat merindukan kami. Jadi, inilah waktu yang tepat bagi anak-anak untuk berkumpul dengan orang-orang yang dicintainya,” sambung Rahmad. Pelatih yang akrab disapa RD ini menambahkan, semua anak asuhnya mendapatkan masa libur cukup panjang selama sebulan penuh.
’’Mungkin kami baru akan berkumpul disini (Palembang) lagi, pada awal Agustus. Sebab, pada 2 Agustus, pemain sudah masuk jadwal latihan untuk persiapan pramusim,” tambahnya.
Charis juga pulang bersama anak istrinya ke Jakarta sengaja menggunakan jalan darat kemarin.’’ Saya memang tidak mau cepat sampai rumah, saya sekaligus mengajak anak istri jalan-jalan. Biar saya lebih lama bersama mereka,” ucap sang defender.
SFC sendiri tak merayakan pesta juara dengan perarakan massa. “Sekarang sedang masa kampanye pemilihan presiden (pilpres). Jadi, untuk mengerahkan massa yang banyak mungkin tidak diizinkan aparat kepolisian,” ujar Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid. [sidratul muntaha/sindo]