
Klub promosi Liga Super 2009/2010 terus mematangkan persiapan. Meski kompetisi baru direncanakan bakal digelar pada 4 atau 10 Oktober, mereka tak hanya fokus membangun kekuatan, tapi juga berusaha mendapatkan lisensi klub profesional.
Kelengkapan nonteknis seperti kelayakan infrastruktur, finansial, status badan hukum, personel dan administrasi, serta sporting memang wajib dipenuhi sebagai syarat utama bermain di Liga Super.
”Kerangka tim sudah ada. Pemain lama tetap jadi tulang punggung tim. Mereka cukup bagus dan bisa bersaing di Liga Super. Meski begitu, penambahan pemain tetap dilakukan,” ujar Manajer PSPS Pekanbaru Dityo Purnomo kemarin. Kontrak pelatih Abdurahman Gurning juga sudah diperpanjang manajemen PSPS. Kami sepakat bekerja sama minimal semusim,” ungkap Dityo, seraya menambahkan PSPS membutuhkan tambahan amunisi baru minimal 12 pemain.
Striker Persitara Jakarta Utara Rahmat ‘Poci’ Rivai menjadi salah satu amunisi bidikan klub berjuluk Askar Bertuahtersebut. ”Kami sudah berbicara dengan Poci. Sudah ada lampu hijau, apalagi dia dulu besar di sini. Nanti tinggal dibicarakan lebih dalam. Kami juga sudah menyiapkan PSPS U-21, tapi menunggu kejelasan status mereka,” lanjutnya. Askar Bertuah juga mengaku sudah berbadan hukum dengan nama PT PSPS.
Estimasi kebutuhan anggaran Rp20 miliar pun telah disiapkan.Namun,mereka harus bekerja keras menyempurnakan infrastruktur stadion. Dityo menyatakan lapangan dan rumput Stadion Rumbai dirombak total. Penambahan daya lampu agar mendekati standar 1.200 luv terus diupayakan, selain membenahi ruangan dalam stadion.
“Kami sementara bertahan di Rumbai sambil menunggu stadion baru selesai dibangun. Perbaikan stadion sudah dilakukan,terutama bagian-bagian yang menjadi catatan BLI. Rumput memang kami bongkar.Kalau lampu, dalam waktu dekat akan siap.Status badan hukum langsung selesai begitu kami promosi. Kami memang masih menghitung kebutuhan dana, apalagi 70% digunakan untuk pemain,” tuturnya.
Bukan hanya Askar Bertuah, klub promosi lain Persisam Samarinda sudah lebih dahulu membangun kekuatannya.Klub berjuluk Elang Borneo tersebut terus mendatangkan pemain lokal dengan status bintang. M Robby, Hamka Hamzah,atau Zaenal Arif adalah contoh amunisi yang sudah lebih dahulu bergabung menyusul amunisi asing Danilo Fernando.
Kabarnya mereka juga terus mendekati bomber Saktiawan Sinaga. Sementara itu, hal sama dilakukan Persema Malang. Laskar Ken Arok —julukan Persema— juga mempertahankan 70% kekuatannya meski membutuhkan tambahan tiga amunisi impor. Persema sebenarnya juga siap secara nonteknis.
Status PT sudah diurus manajemen jauh-jauh hari. Dana juga tampaknya tidak ada masalah,” tandas Pelatih Persema Subangkit. Mereka juga menempatkan beberapa pemain lokal Persib Bandung sebagai daftar utama buruan. Mereka adalah defender Nova Arianto, Maman Abdurrahman, dan Siswanto.
”Kami memang sudah lakukan pembicaraan, terutama dengan agennya Nova. Memang belum ada kepastian, tapi mudah-mudahan dalam waktu dekat ini,” kata Pelatih Persema Subangkit. Selain lihai membaca serangan lawan, Nova juga kokoh dalam duel udara atas.
Satu lagi kelebihannya adalah naluri mencetak gol pada situasi bola mati. “Semua sudah tahu kualitas Nova, juga pengalamannya,“ tandas Subangkit. [wahyu argia/ rachmad tomy/mohamad taufik/sindo]