
“Memang, kami berpeluang ke posisi kedua, asalkan Arema dikalahkan
Persiram Raja Ampat. Tetapi, Mitra membayangi kami. Jika menang atas
PSPS Pekanbaru dan Persija Jakarta, Mitra bakal jadi runner-up,” ujar
Manajer Persib Umuh Muchtar Jumat (13/9/2013).
Usai mengalahkan Persidafon 2-1, Rabu (11/9/2013), Arema mengumpulkan
66 poin sekaligus mengunci posisi kedua. Namun, poin Arema kemudian
dikurangi, dari 66 menjadi 63.
Pengurangan poin Arema karena adanya sanksi Komisi Disiplin FIFA.
Sanksi muncul karena pengaduan Jean Landry Poulangoye, tiga tahun lalu,
ketika Arema memutus kontrak pemain asal Gabon tersebut di tengah jalan.
Persib di urutan ketiga dengan 60 dan menyisakan satu laga sehingga
mereka masih mungkin menggeser Arema.c Mitra Kukar di posisi keempat
dengan 59 poin. Tapi, klub asal Kalimantan ini menyisakan dua laga.
“Ini seperti lingkaran setan. Persib punya peluang ke posisi kedua,
tetapi dan turun ke posisi empat. Bahkan, saya dapat kabar bahwa Mitra
Kukar sengaja disiapkan untuk menduduki posisi kedua,” kata Umuh.
Umuh menilai, sanksi terhadap Arema merupakan politisasi di sepak bola nasional.
“Sepertinya ada sekelompok orang yang menginginkan Mitra Kukar finis
di posisi dua. Saya dengar itu dari seseorang yang tidak mau disebutkan
namanya di Papua,” ucap Umuh.
“Kalau sudah begini, mana mungkin bisa maju sepak bola kita. Selalu ada kepentingan di jelang akhir kompetisi,” tegasnya.
Persib bandung jadi runner-up jika:
• Menang dengan skor di atas 8-0 atas Persiwa Wamena, Minggu (15/9), dan Arema Indonesia kalah Persiram Raja Ampat serta Mitra Kukar kalah oleh PSPS Pekanbaru dan Persija Jakarta.
• Menang dengan skor di atas 8-0 atas Persiwa Wamena, Minggu (15/9), dan Arema Indonesia kalah Persiram Raja Ampat serta Mitra Kukar kalah oleh PSPS Pekanbaru dan Persija Jakarta.