Milan Glorie masih terlalu perkasa buat Indonesia All Star Legend. Meski
secara fisik, kedodoran, para mantan bintang Rossoneri ini masih
sanggup menunjukkan permainan apik dan membungkus kemenangan 4-2.
Milan
Glorie diperkuat di antaranya, Massimo Taibi Paolo Maldini, Roque
Junior, Massimo Odo, Franco Baressi, Eranio, Andrei Shevcenko dan
Serginho.
Indonesia All Star Legend sendiri menurunkan
pemain-pemain yang relatif masih muda, yaitu Bambang Pamungkas, Isnan
Ali, Ismed Sofyan, Ponaryo Astaman, Firman Untina dan Asep Dayat.
Indonesia
yang tampil dengan sejumlah pilar yang relatif lebih muda dari para
pemain Milan Glori tampil mendominasi sejak awal laga. Sementara, Paolo
Maldini dkk lebih banyak mengandalkan serangan balik.
Namun
masalah stamina yang kedodoran bisa ditutupi dengan baik dengan skill
para pemain yang memang di atas rata-rata. Buktinya, pertandingan baru
berjalan 15 menit, Serginho bisa melesakkan bola ke dalam gawang
Indonesia. Gol Serginho diawali dengan aksi menusuk jantung pertahanan
yang diakhiri penempatan bola yang prima sehingga tidak bisa dijangkau
Hendro Kartiko.
Indonesia baru bisa mengimbangi skor pada menit
34. Setelah Bambang Pamungkas terlepas dari pengawalan dan menghajar
bola sekeras-kerasnya hingga bola menyusur deras ke dalam gawang.
Kedudukan
ini tidak menjadi akhir dari skor babak pertama, karena Shevchenko
mengubah papan skor menjadi 2-1 untuk keunggulan Milan Glorie.
Di
awal babak kedua, Indonesia beberapa kali mengancam melalui aksi
Bambang Pamungkas. Pemain Indonesia nampaknya mencoba memaksimalkan
keunggulan kecepatan mereka di banding mantan pemain-pemain Milan yang
rata-rata berusia kepala empat tersebut. Setelah beberapa kali melakukan
percobaan, Bepe, akhirnya kembali membobol gawan Massimo Taibi. Kali
ini gol Bepe pada menit 57 itu dicetak melalui sundulan.
Tapi
skuad Milan Glorie nampaknya tidak mau mengecewakan ribuan fansnya yang
memadati Stadion Gelora Bung Karno. Atmosfer Stadion memang agak jauh
berbeda dengan pertandingan Milan Glorie pertama, para mantan pemain ini
bermain lebih bersemangat dan ngotot.
Hasilnya tidak sia-sia,
Maurizio Ganz yang menggantikan Sheva membalas gol Bepe dengan sundulan
yang tak kalah indah sehingga kedudukan 3-2 di menit 66. Milan kembali
mencuri gol pada menit 80 melalui Serginho dengan tendangan menyusur
tanah.
Beberapa peluang diciptakan dua tim, namun sampai akhir
pertandingan yang hanya digelar 40 menit per babak ini, kedudukan tidak
berubah 4-2 untuk Milan Glorie. [but]
Indonesia All-Stars:
Hendro K, Asep Dayat, Eko Purjianto, Kurniawan, Bima Sakti, Ponaryo Astaman, Ismed Sofyan, Firman Utina, Bambang P, Isnan Ali.
Sub: Kurnia S, Gusnaedi Adang, Peri Sandria, Vennard H, Imran N, Ruly Neere, Ansyari Lubis, Nuralim, Alex S, Charis Y.
Milan Glorie:
Taibi, Maldini, Carbone, Costacurta, Baresi, Shevchenko, Mussi, Eranio, Roque Junior, Serginho, Oddo.
Sub: Albenese, Ganz, Massaro, Ba, Nava, Tavola, Vierchowood.