Ketua umum PSSI KLB Ancol, La Nyalla Mahmud Mattalitti khawatir langkah
Menpora akan memancing FIFA untuk segera menjatuhkan sanksi kepada
Indonesia.
Pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo yang berencana untuk membubarkan kompetisi Indonesia Super League (ISL), menurut La Nyalla Mahmud Mattalitti adalah sebuah bentuk intervensi.
Menurutnya, langkah Menpora tersebut justru akan memperkeruh suasana, dan tentunya dengan langkah tersebut FIFA akan dengan mudah menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.
“Kalau Menpora betul mau membubarkan ISL berarti itu adalah bentuk intervensi. Dan jelas FIFA melarang intervensi pemerintah. Hal ini justru akan membuat FIFA dengan mudah menjatuhkan sanksi bagi Indonesia,” Jelas La Nyalla saat dihubungi, Senin (4/2).
Ketua KADIN Jawa Timur tersebut juga mengatakan, harusnya Menpora bisa bersifat netral. Bentuk pengawasan yang selama ini dilakukan, dianggap lebih bisa dibenarkan ketimbang harus melakukan intervensi langsung terhadap permasalahan sepak bola Indonesia.
Lagipula tambah La Nyalla, dalam MOU sudah dengan jelas tertulis bahwa kedua liga bisa berjalan secara pararel atau sendiri sendiri sampai batas waktu terlama yaitu 2015.
“Harusnya Menpora bisa bersifat netral. Langkah pengawasan yang selama ini dilakukan semestinya sudah benar, jangan malah melakukan intervensi langsung. Toh dalam MOU jelas dituliskan, kedua liga bisa berjalan pararel untuk sementara waktu,” tambahnya.[ru]
Pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo yang berencana untuk membubarkan kompetisi Indonesia Super League (ISL), menurut La Nyalla Mahmud Mattalitti adalah sebuah bentuk intervensi.
Menurutnya, langkah Menpora tersebut justru akan memperkeruh suasana, dan tentunya dengan langkah tersebut FIFA akan dengan mudah menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.
“Kalau Menpora betul mau membubarkan ISL berarti itu adalah bentuk intervensi. Dan jelas FIFA melarang intervensi pemerintah. Hal ini justru akan membuat FIFA dengan mudah menjatuhkan sanksi bagi Indonesia,” Jelas La Nyalla saat dihubungi, Senin (4/2).
Ketua KADIN Jawa Timur tersebut juga mengatakan, harusnya Menpora bisa bersifat netral. Bentuk pengawasan yang selama ini dilakukan, dianggap lebih bisa dibenarkan ketimbang harus melakukan intervensi langsung terhadap permasalahan sepak bola Indonesia.
Lagipula tambah La Nyalla, dalam MOU sudah dengan jelas tertulis bahwa kedua liga bisa berjalan secara pararel atau sendiri sendiri sampai batas waktu terlama yaitu 2015.
“Harusnya Menpora bisa bersifat netral. Langkah pengawasan yang selama ini dilakukan semestinya sudah benar, jangan malah melakukan intervensi langsung. Toh dalam MOU jelas dituliskan, kedua liga bisa berjalan pararel untuk sementara waktu,” tambahnya.[ru]