Dokter tim Panpel Laga Kandang PSMS, dr Raja, menilai sikap dari Jendry Pitoy (penjaga gawang Persib Bandung) yang mengaku cedera akibat lemparan batu dari penonton hanya mengada-ngada.
"Saya tahu persis kondisinya tidak apa-apa karena saya yang menangani perawatannya dan membawanya ke rumah sakit dengan ambulans. Dia hanya kelelahan dan tidak ada luka akibat lemparan batu,” kata Raja di Stadion Kebun Bunga Medan, hari ini.
Manajer Tim Persib, Umuh Muchtar, dikatakan berbohong terkait insiden tersebut. Karena itu, pihak panpel siap melaporkan dan mengirimkan historis kejadiannya ke PT Liga Indonesia (LI). Usai pertandingan Minggu (17/6) lalu, Umuh menyatakan cedera yang dialami kiper utamanya itu cukup parah.
Kurang lebih setengah jam Jendry dilengkapi alat bantu napas untuk dibawa ke rumah sakit terdekat. Insiden terlukanya Jendry terjadi pada menit 77 setelah tiba-tiba terjatuh. Abanda Herman sempat menunjukkan pecahan batu yang diduga pemicu jatuhnya Jendry. Pertandingan sempat terhenti selama tujuh menit dan Jendry digantikan oleh Cecep Supriatna.
Umuh menjelaskan pihaknya kecewa karena penanganan terhadap luka Jendry sangat lama. Jendry mengalami luka di belakang kepala, sempat nggak sadar. Ya, dia dilempar dan buktinya telah ditunjukkan Abanda Herman," ujarnya kala itu.
"Panitia benar-benar tidak siap. Ini menyangkut nyawa soal. Kalau terjadi apa-apa bagaimana," timpalnya kepada CEO PSMS ISL, Idris SE.
"Saya yang lebih tahu dan membawa Jendri ke rumah sakit. Kenapa Umuh Muchtar berani menyatakan tidak ada ambulans?” ungkap Raja berkilah menegaskan ucapan Umum itu tidak benar.
Selain itu, Jendry Pitoi ternyata diketahui sudah bisa membela timnya menghadapi PSAP Sigli, Jumat. Dalam pertandingan tersebut, Persib yang tampil tanpa Marcio Souza karena dipulangkan pascainsiden di Teladan digunduli PSAP 0-3.
"Saya tahu persis kondisinya tidak apa-apa karena saya yang menangani perawatannya dan membawanya ke rumah sakit dengan ambulans. Dia hanya kelelahan dan tidak ada luka akibat lemparan batu,” kata Raja di Stadion Kebun Bunga Medan, hari ini.
Manajer Tim Persib, Umuh Muchtar, dikatakan berbohong terkait insiden tersebut. Karena itu, pihak panpel siap melaporkan dan mengirimkan historis kejadiannya ke PT Liga Indonesia (LI). Usai pertandingan Minggu (17/6) lalu, Umuh menyatakan cedera yang dialami kiper utamanya itu cukup parah.
Kurang lebih setengah jam Jendry dilengkapi alat bantu napas untuk dibawa ke rumah sakit terdekat. Insiden terlukanya Jendry terjadi pada menit 77 setelah tiba-tiba terjatuh. Abanda Herman sempat menunjukkan pecahan batu yang diduga pemicu jatuhnya Jendry. Pertandingan sempat terhenti selama tujuh menit dan Jendry digantikan oleh Cecep Supriatna.
Umuh menjelaskan pihaknya kecewa karena penanganan terhadap luka Jendry sangat lama. Jendry mengalami luka di belakang kepala, sempat nggak sadar. Ya, dia dilempar dan buktinya telah ditunjukkan Abanda Herman," ujarnya kala itu.
"Panitia benar-benar tidak siap. Ini menyangkut nyawa soal. Kalau terjadi apa-apa bagaimana," timpalnya kepada CEO PSMS ISL, Idris SE.
"Saya yang lebih tahu dan membawa Jendri ke rumah sakit. Kenapa Umuh Muchtar berani menyatakan tidak ada ambulans?” ungkap Raja berkilah menegaskan ucapan Umum itu tidak benar.
Selain itu, Jendry Pitoi ternyata diketahui sudah bisa membela timnya menghadapi PSAP Sigli, Jumat. Dalam pertandingan tersebut, Persib yang tampil tanpa Marcio Souza karena dipulangkan pascainsiden di Teladan digunduli PSAP 0-3.