Share |

Abi Hasantoso : Musim depan,LPIS Mungkin Terapkan Kompetisi 2 Wilayah

. Banyaknya klub yang bermasalah dengan pendanaan diakui PT LPIS mengganggu jadwal kompetisi dan kualitas kompetisi yang berjalan. Tapi, sejauh ini mereka tak bisa berbuat banyak dan tak bisa memaksa klub untuk memenuhi kewajibannya bertanding.
"Itu harusnya tak terjadi, karena ini masalah komitmen. Mereka harusnya bisa profesional karena kompetisi berjalan dengan adanya komitmen klub yang memutuskan ikut kompetisi," ujar Head of Media Communication LPI, Abi Hasantoso .
LPIS menilai klub yang tak bisa menjalankan kewajibannya berarti menegaskan ketidaksiapan klub itu untuk menjadi profesional. Alasannya, dari awal kompetisi konsorsium telah memberikan bantuan anggaran serta menanggung operasional dan gaji pemain. "Harusnya dananya bisa dikelola dengan baik oleh klub," terangnya.
Bagi Abi, klub dinilai belum bisa menjadikan sepak bola sebagai Industri. Dia menyebut klub-klub itu belum memiliki manajemen keuangan yang bagus serta tak bisa melakukan efisiensi budget. Juga, klub dinilai tak mampu mengefektifkan anggaran yang didapatkan dari konsorsium sebelum kompetisi berputar.
Nah, LPIS melihat anggaran yang kurang ini memang tak bisa dilepaskan dari letak kandang klub antara kota satu dengan kota lain yang berjauhan. Akibatnya, anggaran taransportasi dan akomodasi tidak efisien.
"Sebenarnya ini juga menyedot anggaran yang besar. Ini yang harus dibenahi untuk bisa meminimalisir pengeluaran. Klub-klub di Eropa bisa, kenapa kita tidak?," ucapnya.
Karena itu, saat ini PT LPIS sedang mewacanakan untuk melakukan perubahan format kompetisi untuk tahun depan. Tujuannya, agar anggaran yang dikeluarkan tidak terlalu besar dan membebani klub sehingga klub semakin sulit mandiri.
"Ada wacana tahun depan dua wilayah. AFC akan menyetujui jika memang realistisnya harus demikian," kata lelaki berkepala plontos tersebut. (aa)
Share on Google Plus

About 12paz