Saat ini Djohar masih berada di Bahrain. Juru bicara PSSI, Edi Elison, menyatakan belum mengetahui kapan Djohar akan kembali ke Tanah Air. Sebab, menurut Edi saat ini rombongan timnas yang berada di Bahrain juga kesulitan mendapatkan tiket pulang ke Indonesia.
"Barangkali malam ini, kami belum tahu karena dari Bahrain susah pesawat. Anak-anak juga kami belum tahu," kata Edi. "Kami harap paling lambat besok sudah ada di Tanah Air."
Informasi berbeda diungkapkan oleh anggota anggota Komite Media, Yuslan Kisra. dia mengatakan Djohar baru akan kembali ke Indonesia pada 5 Maret 2012 mendatang. "Nanti tanggal 5 (Maret) baru kembali ke Tanah Air," kata Yuslan singkat.
Sekretaris pribadi Djohar, Dewi Kharisma, menjelaskan Djohar baru berada di Jakarta, Senin mendatang, 5 Maret 2012. "Hari ini balik dari Bahrain, terus ke Medan. Balik ke Jakarta, Senin," kata Dewi.
Indonesia harus menerima kenyataan pahit, digunduli Bahrain dengan skor 0-10. Ini merupakan kekalahan terbesar yang pernah dialami timnas sepanjang sejarah sepak bola Indonesia. Sebelumnya, rekor terburuk timnas adalah kalah 0-9 dari Denmark saat keduanya bertemu pada laga persahabatan di Copenhagen, 1974.
Banyak pihak mendesak pengurus PSSI bertanggung jawab atas hasil memprihatinkan ini. Salah satunya disuarakan mantan pelatih nasionak, Benny Dolo. Menurut Bendol--sapaan akrab Benny Dolo--para pengurus harus bertanggung jawab karena mereka mengamban amanat bangsa Indonesia. Bagi Bendol, kekalahan 0-10 dari Bahrain telah mencoreng nama Indonesia di pentas internasional.