Strategi pelatih Widodo C Putra yang terlalu bergantung kepada Andik Vermansyah harus dibayar mahal. Ketika pergerakan Andik berhasil dimatikan, Indonesia tak bisa berbuah banyak. Setelah unggul 1-0, Indonesia justru akhirnya tersungkur dengan skor telak 1-3.
Kedua tim saling menekan sejak awal babak pertama. Perebutan bola di lini tengah berlangsung sengit. Andik Vermansyah menjadi motor serangan sekaligus memimpin Timnas U-21 membongkar pertahanan Myanmar. Tapi upaya mereka belum membuahkan hasil hingga menit ke-10 babak pertama. Sama halnya dengan Indonesia, Myanmar pun masih kesusahan untuk masuk ke pertahanan Indonesia.
Lepas 10 menit, permainan Indonesia semakin rapi. Permainan bola-bola pendek Indonesia sangat mencolok. Penguasaan bola pun dikendalikan anak-anak Widodo C Putra. Indonesia cenderung menyerang lewat dua sayapnya, Andik di sisi kiri dan Yosua Pahabol di sisi kanan. Pada menit ke-14, Yosua melepaskan umpan cantik ke jantung pertananan Myanmar, tapi masih bisa diantisipasi bek The White Angels.
Serangan Indonesia berbuah gol di menit ke-20. Berawal dari umpan datar Miko Ardiyanto, Andik berlari melepaskan dan berhasil lepas dari hadangan bek Myanmar sebelum mengakhiri aksinya dengan sebuah gol cantik, 1-0 Indonesia unggul. Lepas cetak gol, tempo permainan Indonesia justru menurun. Kondisi ini dimanfaatkan Myanmar untuk balik menekan.
Pada menit ke-25, gawang Indonesia hampir saja bobol ketika kapten tim Myanmar Kyaw Zayar Win dengan menjatuhkan diri mencocorkan bola ke arah gawang. Kiper Muhammad Ridwan tak mampu mengantisipasinya. Dalam kondisi gawang melompong, bek kanan Syaiful Indra Cahya berhasil membuang bola. Selamatlah gawang Persebaya. Tekanan Myanmar belum berhenti hingga setengah jam babak pertama bergulir.
Indonesia sendiri justru bertahan dan menunggu untuk melakukan serangan balik. Pada menit ke-34, Andik hampir saja mencetak gol kedua. Namun tendangan jarak jauh dari sisi kiri pertahanan Myanmar, dapat diselamatkan mistar gawang. Pada menit ke-38, Pahabol memberikan umpan untuk Miko. Sayang kontrol striker Persebaya ini belum sempurna. Sehingga bola bisa diantisipasi bek Myanmar.
Masuk menit ke-40, Andik lagi-lagi bermain spektakuler. Aksi individualnya tak mampu digagalkan empat bek Myanmar sekalipun. Sayang penyelesaian akhir ikon Persebaya ini masih mampu ditepis kiper. Memasuki sisa waktu di babak pertama, Indonesia kembali mendominasi. Di menit ke-46, Andik memberikan umpan untuk Miko. Sayang tendangan Miko masih membentur kaki bek Myanmar. Tak berselang lama, terjadi kemelut di depan gawang Myanmar. Sayang tendangan Pahabol masih membentur tiang.
Babak kedua baru berjalan satu menit, Myanmar mampu menyamakan kedudukan lewat kapten tim Kyaw Zayar Win. Memanfaatkan kesalahan kiper Muhamad Ridwan dalam mengantisipasi tendangan sudut, Zayar Win yang berdiri bebas mudah saja menceploskan bola ke gawang Indonesia. Skor pun berubah menjadi 1-1.
Pada menit ke-48, Andik memberikan umpan terukur ke jantung pertahanan Myanmar. Sayang bola terlalu deras sehingga tak mampu diantisipasi Yosua Pahabol. Semenit berselang, giliran Pahabol yang memberikan servis untuk Andik. Tapi Andik gagal mencetak gol ke gawang yang sudah kosong. Bola sepakannya masih tipis di sisi kanan gawang.
Andik kembali mengancam gawang Myanmar lewat tendangan kaki kananya di menit ke-54. Sayang bola masih melambung tinggi di atas mistar gawang. Buruknya penampilan kiper Ridwan harus dibayar mahal karena Myanmar berbalik unggul 2-1. Memanfaatkan bola yang tidak bisa ditangkap sempurna oleh Ridwan, Kyaw Ko Ko berhasil mencatatkan namanya di papan skor.
Setelah gol Ko Ko, Indonesia melakukan penyegaran dengan memasukkan Fadly Manna menggantikan Miko Ardiyanto. Di menit ke-63, gelandang Indonesia, Agus Nova melepaskan tendangan ke arah gawang. Tapi bola mendarat tepat dipelukan kiper. Gawang Indonesia kembali bobol di menit ke-65. Buruknya tangkapan Ridwan kembali harus dibayar mahal. Ia menjadi biang keladi lahirnya gol kedua Ko Ko.
Hingga menit ke-70, skema serangan Indonesia sangat monoton. Indonesia terlalu Andik sentris sehingga serangan Indonesia sangat mudah terbaca tim besutan Park Sung-Hwa. Pada menit ke-72, Pahabol mencoba peruntungan lewat tendangan kaki kiri. Sayang bola justru menyamping di sisi kanan gawang.
Pada menit ke-76, Andik memberikan bola matang ke jantung pertahanan Myanmar. Tapi Pahabol dan Husin Rahaningmas hanya melongo dan membiarkan bola diamankan bek Myanmar. Memasuki menit akhir babak pertama, Indonesia belum mampu berbuat banyak. Mereka masih kesulitan menerobos pertahanan Myanmar. Skor 3-1 untuk Myanmar pun bertahan hingga laga usai.
Kedua tim saling menekan sejak awal babak pertama. Perebutan bola di lini tengah berlangsung sengit. Andik Vermansyah menjadi motor serangan sekaligus memimpin Timnas U-21 membongkar pertahanan Myanmar. Tapi upaya mereka belum membuahkan hasil hingga menit ke-10 babak pertama. Sama halnya dengan Indonesia, Myanmar pun masih kesusahan untuk masuk ke pertahanan Indonesia.
Lepas 10 menit, permainan Indonesia semakin rapi. Permainan bola-bola pendek Indonesia sangat mencolok. Penguasaan bola pun dikendalikan anak-anak Widodo C Putra. Indonesia cenderung menyerang lewat dua sayapnya, Andik di sisi kiri dan Yosua Pahabol di sisi kanan. Pada menit ke-14, Yosua melepaskan umpan cantik ke jantung pertananan Myanmar, tapi masih bisa diantisipasi bek The White Angels.
Serangan Indonesia berbuah gol di menit ke-20. Berawal dari umpan datar Miko Ardiyanto, Andik berlari melepaskan dan berhasil lepas dari hadangan bek Myanmar sebelum mengakhiri aksinya dengan sebuah gol cantik, 1-0 Indonesia unggul. Lepas cetak gol, tempo permainan Indonesia justru menurun. Kondisi ini dimanfaatkan Myanmar untuk balik menekan.
Pada menit ke-25, gawang Indonesia hampir saja bobol ketika kapten tim Myanmar Kyaw Zayar Win dengan menjatuhkan diri mencocorkan bola ke arah gawang. Kiper Muhammad Ridwan tak mampu mengantisipasinya. Dalam kondisi gawang melompong, bek kanan Syaiful Indra Cahya berhasil membuang bola. Selamatlah gawang Persebaya. Tekanan Myanmar belum berhenti hingga setengah jam babak pertama bergulir.
Indonesia sendiri justru bertahan dan menunggu untuk melakukan serangan balik. Pada menit ke-34, Andik hampir saja mencetak gol kedua. Namun tendangan jarak jauh dari sisi kiri pertahanan Myanmar, dapat diselamatkan mistar gawang. Pada menit ke-38, Pahabol memberikan umpan untuk Miko. Sayang kontrol striker Persebaya ini belum sempurna. Sehingga bola bisa diantisipasi bek Myanmar.
Masuk menit ke-40, Andik lagi-lagi bermain spektakuler. Aksi individualnya tak mampu digagalkan empat bek Myanmar sekalipun. Sayang penyelesaian akhir ikon Persebaya ini masih mampu ditepis kiper. Memasuki sisa waktu di babak pertama, Indonesia kembali mendominasi. Di menit ke-46, Andik memberikan umpan untuk Miko. Sayang tendangan Miko masih membentur kaki bek Myanmar. Tak berselang lama, terjadi kemelut di depan gawang Myanmar. Sayang tendangan Pahabol masih membentur tiang.
Babak kedua baru berjalan satu menit, Myanmar mampu menyamakan kedudukan lewat kapten tim Kyaw Zayar Win. Memanfaatkan kesalahan kiper Muhamad Ridwan dalam mengantisipasi tendangan sudut, Zayar Win yang berdiri bebas mudah saja menceploskan bola ke gawang Indonesia. Skor pun berubah menjadi 1-1.
Pada menit ke-48, Andik memberikan umpan terukur ke jantung pertahanan Myanmar. Sayang bola terlalu deras sehingga tak mampu diantisipasi Yosua Pahabol. Semenit berselang, giliran Pahabol yang memberikan servis untuk Andik. Tapi Andik gagal mencetak gol ke gawang yang sudah kosong. Bola sepakannya masih tipis di sisi kanan gawang.
Andik kembali mengancam gawang Myanmar lewat tendangan kaki kananya di menit ke-54. Sayang bola masih melambung tinggi di atas mistar gawang. Buruknya penampilan kiper Ridwan harus dibayar mahal karena Myanmar berbalik unggul 2-1. Memanfaatkan bola yang tidak bisa ditangkap sempurna oleh Ridwan, Kyaw Ko Ko berhasil mencatatkan namanya di papan skor.
Setelah gol Ko Ko, Indonesia melakukan penyegaran dengan memasukkan Fadly Manna menggantikan Miko Ardiyanto. Di menit ke-63, gelandang Indonesia, Agus Nova melepaskan tendangan ke arah gawang. Tapi bola mendarat tepat dipelukan kiper. Gawang Indonesia kembali bobol di menit ke-65. Buruknya tangkapan Ridwan kembali harus dibayar mahal. Ia menjadi biang keladi lahirnya gol kedua Ko Ko.
Hingga menit ke-70, skema serangan Indonesia sangat monoton. Indonesia terlalu Andik sentris sehingga serangan Indonesia sangat mudah terbaca tim besutan Park Sung-Hwa. Pada menit ke-72, Pahabol mencoba peruntungan lewat tendangan kaki kiri. Sayang bola justru menyamping di sisi kanan gawang.
Pada menit ke-76, Andik memberikan bola matang ke jantung pertahanan Myanmar. Tapi Pahabol dan Husin Rahaningmas hanya melongo dan membiarkan bola diamankan bek Myanmar. Memasuki menit akhir babak pertama, Indonesia belum mampu berbuat banyak. Mereka masih kesulitan menerobos pertahanan Myanmar. Skor 3-1 untuk Myanmar pun bertahan hingga laga usai.