Pelatih Arema Miroslav Janu sebenarnya ingin menggenjot fisik pemainnya agar lebih bagus. Salah satu metode yang pernah dilakukan ketika melatih Slava Praha adalah latihan cross country. Dalam metode itu, fisik dan ketahanan pemain Arema akan diuji habis-habisan.
Akan tetapi ada kendala yang dihadapi Janu, tampaknya dirinya tak bisa menggelar cross country di Malang. Sejauh pemantauan Janu, di Malang raya belum ada lokasi yang ideal untuk latihan khusus itu. Program itu harus dilakukan pada lokasi yang tepat agar fisik pemain benar-benar “jadi”.
“Mau cross country dimana di Malang? Tidak ada lokasi ideal, Coban Rondo, enggak bisa,” katanya usai memimpin latihan Arema di lapangan Lanud Abd. Saleh, kemarin.
Menurut Janu, idealnya cross country dilaksanakan pada lokasi yang memiliki rumput yang luas. Di Coban Rondo, dirinya tak melihat lokasi lapangan rumput yang luas seperti itu.
“Lokasi idealnya harus berumput, yang seperti lapangan golf itu,” jelasnya.
Pada era kepemimpinan pelatih Gusnul Yakin, Arema pernah melakukan cross country selama tiga hari di Selorejo. Namun apakah model latihan yang dilakukan sama seperti model Janu, belum ada yang tahu. Sesuai informasi, pada saat melatih Slava Praha, pemain juga diharuskan naik sepeda serta membawa beban berupa memikul air.
Sedangkan menu fisik yang diberikan Gusnul untuk pemain Arema saat itu adalah cross country serta lari cepat. Menu latihan itu diberikan untuk meningkatkan endurance (ketahanan) serta speed dan strength endurance pemain Arema kali itu.
Janu memang berambisi ingin meningkatkan fisik pemain supaya mampu mendongkrak skillnya. Bila teknik pemain bagus serta ditunjang fisik yang prima maka Arema bisa bersaing lebih baik. Apalagi menghadapi pertandingan internasional dibutuhkan fisik dan teknik yang bagus.(ary)
Akan tetapi ada kendala yang dihadapi Janu, tampaknya dirinya tak bisa menggelar cross country di Malang. Sejauh pemantauan Janu, di Malang raya belum ada lokasi yang ideal untuk latihan khusus itu. Program itu harus dilakukan pada lokasi yang tepat agar fisik pemain benar-benar “jadi”.
“Mau cross country dimana di Malang? Tidak ada lokasi ideal, Coban Rondo, enggak bisa,” katanya usai memimpin latihan Arema di lapangan Lanud Abd. Saleh, kemarin.
Menurut Janu, idealnya cross country dilaksanakan pada lokasi yang memiliki rumput yang luas. Di Coban Rondo, dirinya tak melihat lokasi lapangan rumput yang luas seperti itu.
“Lokasi idealnya harus berumput, yang seperti lapangan golf itu,” jelasnya.
Pada era kepemimpinan pelatih Gusnul Yakin, Arema pernah melakukan cross country selama tiga hari di Selorejo. Namun apakah model latihan yang dilakukan sama seperti model Janu, belum ada yang tahu. Sesuai informasi, pada saat melatih Slava Praha, pemain juga diharuskan naik sepeda serta membawa beban berupa memikul air.
Sedangkan menu fisik yang diberikan Gusnul untuk pemain Arema saat itu adalah cross country serta lari cepat. Menu latihan itu diberikan untuk meningkatkan endurance (ketahanan) serta speed dan strength endurance pemain Arema kali itu.
Janu memang berambisi ingin meningkatkan fisik pemain supaya mampu mendongkrak skillnya. Bila teknik pemain bagus serta ditunjang fisik yang prima maka Arema bisa bersaing lebih baik. Apalagi menghadapi pertandingan internasional dibutuhkan fisik dan teknik yang bagus.(ary)