PSPS Pekanbaru meraih sukses ganda. Tak hanya menang atas Persebaya dan lolos ke Superliga, PSPS juga mengantarkan penyerangnta, Dzumafo Epandi Herman, meraih gelar individu. Penyerang asal Kamerun itu menjadi top scorer Divisi Utama dengan koleksi 17 gol.
Namun, Dzumafo tidak sendirian. Ada dua nama lain yang juga bercokol di pucuk daftar pencetak gol. Yakni penyerang Persikabo Bogor Mardiansyah dan striker Persikad Depok JP Boumsong. Alhasil, ketiga pemain itu berhak menyandang gelar top scorer.
'Sangan menyenangkan menjadi pencetak gol terbanyak di kompetisi ini. Gelar ini adalah raihan individu yang pertama bagi saya. Terima kasih teman-teman semuanya,' ungkap Dzumafo setelah pertandingan. Gol terakhir Dzumafo bersarang ke gawang Persebaya Surabaya kemarin.
Pelatih PSPS Abdul Rahman Gurning menyambut gembira pencapaian pemainnya itu. Menurutnya, itu menjadi pelengkap sukses mereka menembus Superliga. 'Saya berharap Dzumafo dipertahankan untuk musim mendatang. Tenaganya sangat dibutuhkan. Tapi, semua tergantung ke manajemen dan pemain sendiri,' ungkap Gurning.
Untuk top scorer, Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) sebenarnya sudah menyiapkan hadiah Rp 25 juta. Namun, karena ada lebih dari satu pemenang, BLI memutuskan untuk membagi.
'Mekanismenya memang seperti itu. Karena top skornya tiga, uangnya juga dibagi tiga,' ungkap Joko Driyono, direktur kompetisi BLI. 'Kami sudah memberitahukannya sejak jauh-jauh hari tentang mekanisme pembagian uang tersebut,' sambungnya.
Namun, Dzumafo tidak sendirian. Ada dua nama lain yang juga bercokol di pucuk daftar pencetak gol. Yakni penyerang Persikabo Bogor Mardiansyah dan striker Persikad Depok JP Boumsong. Alhasil, ketiga pemain itu berhak menyandang gelar top scorer.
'Sangan menyenangkan menjadi pencetak gol terbanyak di kompetisi ini. Gelar ini adalah raihan individu yang pertama bagi saya. Terima kasih teman-teman semuanya,' ungkap Dzumafo setelah pertandingan. Gol terakhir Dzumafo bersarang ke gawang Persebaya Surabaya kemarin.
Pelatih PSPS Abdul Rahman Gurning menyambut gembira pencapaian pemainnya itu. Menurutnya, itu menjadi pelengkap sukses mereka menembus Superliga. 'Saya berharap Dzumafo dipertahankan untuk musim mendatang. Tenaganya sangat dibutuhkan. Tapi, semua tergantung ke manajemen dan pemain sendiri,' ungkap Gurning.
Untuk top scorer, Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) sebenarnya sudah menyiapkan hadiah Rp 25 juta. Namun, karena ada lebih dari satu pemenang, BLI memutuskan untuk membagi.
'Mekanismenya memang seperti itu. Karena top skornya tiga, uangnya juga dibagi tiga,' ungkap Joko Driyono, direktur kompetisi BLI. 'Kami sudah memberitahukannya sejak jauh-jauh hari tentang mekanisme pembagian uang tersebut,' sambungnya.