FIFA kembali mengingatkan PSSI karbitan pimpinan Djohar Arifin Husin dan antek-anteknya agar
menyelesaikan permasalahan sepak bola nasional sesuai dengan jalur yang
sudah ditentukan. Melalui suratnya pada 18 Desember lalu, FIFA telah
menetapkan 4 ketentuan yang harus dipenuhi PSSI agar terhindar dari
sanksi yang berpotensi menimpa Indonesia.
Surat itu
ditandatangani Sekjen FIFA, Jerome Valcke. Dalam suratnya, FIFA
menganggap PSSI telah gagal menyelesaikan permasalahan yang ada sesuai
dengan deadline AFC dan FIFA, 10 Desember 2012. Namun lewat rapat komite
eksekutif di Tokyo, Jepang, 14 Desember lalu, FIFA akhirnya memberikan
kesempatan terakhir bagi Indonesia hingga Maret 2013.
Dalam
suratnya, FIFA juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mendapat informasi
tambahan mengenai roadmap yang diajukan PSSI. Karena itu, FIFA sekali
lagi menegaskan agar PSSI bersedia menjalankan 4 ketentuan yang sesuai
dengan roadmap tersebut. Salah satunya terkait peserta kongres PSSI yang
harus mengacu pada MoU Kuala Lumpur, 7 Juni 2012.
Munculnya
surat FIFA ini pun mementahkan pernyataan Sekjen PSSI, Halim Mahfudz
terkait keabsahan Kongres PSSI di Palangkaraya, 10 Desember 2012 lalu.
Dalam sebuah kesempatan usai bertemu Presiden AFC, Zhang Jilong dan
Sekjen AFC, Alex Soosay, dan ketua KOI, Rita Subowo, 10 Januari lalu,
Halim menegaskan bahwa kongres tersebut sah dan diakui FIFA meski tidak
menjalankan arahan MoU untuk mengundang pemilik suara KLB Solo.
Wartawan berusaha menghubungi Halim untuk mengkonfirmasi mengenai surat FIFA
tersebut. Namun saat dihubungi melalui saluran telepon, Halim tidak
mengangkatnya. Berikut 4 ketentuan yang diminta untuk dijalankan PSSI
sesuai dengan surat FIFA pada 18 Desember lalu:
1. Penyatuan liga sesuai dengan roadmap
2. Merevisi statuta PSSI
3. Mengembalikan 4 anggota Komite Eksekutif PSSI yang sebelumnya dikeluarkan.
4.
Kedua pihak harus menyetujui bahwa delegasi kongres didasarkan pada
kongres Solo Juli 2011 sesuai dengan MoU 7 Juni 2012. (sj)