
Sebelum dimasukkan ke ruang oven sisi selatan itu, upacara penghormatan terhadap mantan pelatih Persela itu juga dilakukan.
Tangis dari para pelayat karena merasa kehilangan, juga sempat tampak di wajah para jemaat yang hadir.
Tampak
juga dalam kremasi ini, petinggi Persebaya DU mulai dari staf pelatih
dan pemain Persebaya DU, mantan Asisten Manager Persela Abriadi Muhara
dan kerabat yang lainnya. Tak ketinggalan pula para bonek mania yang
memakai kaos atau atribut kebanggan berwarna hijau itu.
Abriadi
salah satu teman Janu mengaku kehilangan dengan kepergian Janu. Karena
setiap tim yang tangani dalam taktik kepelatihannya, pasti menunjukkan
tim hebat.
Arema yang dulu pernah di latihnya, pernah menjadi
Runner Up di Liga ISL. Begitu pula dengan Persela yang diasuhnya, juga
berada pada peringkat atau posisi yang cukup membanggakan. "Janu sosok
pelatih yang hebat," sanjungnya disela-sela usai kremasi.
Disinggung
soal tidak adanya perwakilan keluarga Janu dalam Kremasi, dia
menyatakan, keluarga yang berada Cekosloavia sudah menyerahkan prosesnya
kremasi kepada Persebaya. Tinggal nanti abunya akan dikirimkan kepada
keluarga Janu.
Soal yang katanya hak-hak Janu di Persela belum
diberikan, dia menyatakan semuanya sudah diseleseikan seperti yang sudah
di sampaikan Andi Darussalam Tabussala beberapa hari lalu. "Semua hak
sudah diberikan dan sudah tidak ada masalah lagi," terang pria yang
akrap di sapa Abri itu. [isa/ted]