PSSI yang dikomandoi Djohar Arifin terus berusaha untuk menolak
para pemilik suara yang sah Kongres Luar Biasa PSSI di Solo (Voters
Solo) menjadi penentu dalam kongres PSSI yang direkomendasikan FIFA.
Sebelumnya
FIFA telah memberi tengat waktu terakhir bagi penyelesaian konflik
dualisme pengurus PSSI dengan mengirim surat pada 18 Desember 2012 lalu.
Dalam surat tersebut FIFA memerintahkan agar PSSI mematuhi isi nota
kesepahaman (MoU) yang telah disepakati dengan kubu PSSI La Nyalla
Matalitti di hadapan pengurus AFC di Kuala Lumpur, Juni 2012 lalu.
Dalam
surat tertanggal 18 Desember itu FIFA menegaskan perintah agar PSSI
menggelar Kongres bersama dengan pemilih merujuk pada Voters Solo.
Namun,
PSSI terus mengulur waktu dan mencoba melobi Pelaksana Tugas Presiden
AFC Zhang Jilong, dengan menemuinya di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam pertemuan itu, Halim memperlihatkan kepada Zhang Jilong beberapa bukti yang menurutnya membatalkan keabsahan Voters Solo.
Halim
juga meminta kepada Jilong untuk melobi FIFA agar membatalkan surat
tertanggal 18 Desember yang meminta kepada PSSI untuk kembali menggelar
Kongres dengan peserta Kongres Solo.
“Dengan bukti-bukti tadi,
saya meminta kepada Zhang Jilong untuk mendiskusikan kembali kepada FIFA
perihal perintah untuk mengadakan Kongres menggunakan Voters Solo,”
ujar Halim di kantor PSSI, Jumat (25/1/2013).
Saat bertemu Jilong
itu, Halim mengakui berusaha mematahkan argumen mengenai keabsahan
voters Solo. Halim menunjukkan kepada Jilong mengenai surat yang
dikeluarkan oleh Badan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) yang
menolak permohonan pengesahan PSSI versi KLB Ancol.
Bukti-bukti
yang diserahkan Halim kepada Jilong untuk membatalkan keabsahan voters
Solo yang ternyata menurutnya berjumlah kurang dari 2/3 jumlah suara
dalam KLB PSSI di Solo, Juli 2011 lalu.
“Saya menunjukkan semua
bukti-bukti dari penolakan CAS dan komposisi jumlah voters Solo yang
tidak sah. Komposisinya tidak seperti yang diklaim, tidak sampai 460
suara. Kami melakukan koreksi sesuai buku induk PSSI, ada 588 anggota,”
ujar Halim.
“Di dalam voter Solo yang terdaftar ganda ada 11,
lalu ada komposisi calon anggota dan bukan anggota (yang tidak memiliki
hak voting) sebanyak 80, lalu ada yang menandatangani pakta integritas
PSSI sebanyak 76, dan terakhir membatalkan dukungan kepada KPSI sebanyak
47 jadi totalnya 246 dan tidak mencapai 2/3 suara," katanya merinci.(fg)