Salah satu klub peserta kompetisi Indonesian Premier League (IPL),
Persema Malang, mengaku pasrah dengan kenyataan sulitnya membiayai
operasional klub, menyusul belum turunnya dana dari arifin panigoro melalui konsorsium.
Manager Persema Malang, Asmuri, mengatakan bahwa macetnya dana dari
pihak konsorsium IPL, telah mengurangi semangat tim. Sampai saat ini
kata dia, para pemain terus menunggu haknya segera diberikan. "Saya
sudah pasrah. Ini menjadi masalah bagi tim," katanya saat dihubungi
wartawan, Selasa (25/4/2012).
Menurut Asmuri, wajar jika pihaknya mengeluh. Sebab kini Persema
terkesan menunggu sesuatu yang tidak pasti. "Di mana pun tim di dunia
pasti akan mengeluh jika haknya belum dipenuhi," bebernya.
Ia pun mengimbau agar konsorsium jujur mejelaskan masalah dana yang
dijanjikan." Kalau (dananya) tidak ada, bilang tidak ada. Janji tidak
masalah, tapi harus ditepati," pungkasnya.
Sebelumnya saat laga melawan Persebaya Surabaya, Asmuri mengaku bahwa
timnya belum menerima kucuran dana dari pihak konsorsium selama dua
bulan, dengan nilai Rp 40 juta/bulan. Dana itu seharusnya digunakan
untuk dana operasional tim, seperti menyelenggarakan pertandingan
kandang, sewa stadion dan sewa bus tim.
"Persema beberapa hari lagi menghadapi Persebaya di kompetisi IPL,
hanya saja ada kendala dari konsorsium berupa semua biaya operasional
sudah tidak keluar selama dua bulan ini, totalnya sekitar Rp 80 juta,"
kata dia saat itu.
Akibatnya manajemen Persema terpaksa mencari pinjaman dana untuk mencukupi dana operasional mereka.
Kondisi ini bukan hanya terjadi kepada tim asal Malang tersebut.
Beberapa klub seperti Ancora fc, Jakarta FC, Persitara ddikabarkan juga bernasib sama. Bahkan klub yang bermain di Divisi Utama,
Persipro Bondowoso United, sudah mengundurkan diri dari Piala Indonesia
yang diselenggarakan LPIS karena masalah serupa.