Polemik yang terjadi di tubuh Persis Solo terkait dengan kompetisi yang akan diikuti sekarang terjawab sudah. Minggu (11/12) kemarin, secara resmi Persis Solo mengeluarkan keputusan untuk mengikuti kompetisi dari PT LI, bukan pada kompetisi resmi yang digagas oleh PSSI.
Hal ini disampaikan ketua harian Persis Solo Yosca Herman Sudrajat usai rapat dengan klub anggota binaan Persis Solo di Balai Persis, Minggu (11/12) malam WIB. "Dengan mempertimbangkan keputusan 26 klub binaan yang memilih berlaga pada Divisi Utama PT LI," ungkap Herman.
Pernyataan dari Herman tersebut juga diperkuat juru bicara anggota binaan Persis Solo, Teddy Agung Sulistyo. Dia mengungkapkan keputusan ini diambil setelah melalui berbagai pertimbangan, di antaranya paparan yang dilakukan CEO PT LI Joko Driyono beberapa waktu yang lalu terhadap anggota klub serta paparan dari PT LPIS terkait dengan pengelolaan tim dan juga kompetisi yang akan dijalani.
"Dengan membandingkan kedua paparan yang telah disampaikan, semua anggota menyetujui agar Persis Solo masuk pada kompetisi dari BLI," ungkap Teddy.
Selain itu, mengenai resiko yang nantinya diterima Persis Solo karena tidak sesuai jalur PSSI, para pengurus dan anggota klub mengaku siap menerima apa saja resikonya.
Sementara itu, Herman juga menambahkan, dengan keputusan yang diambil pengurus dan anggota klub, maka otomatis merger dengan PT Solo Indo Mandiri Profesional (Solo FC) dinyatakan diputus, dan pihak pengurus Persis Solo akan segera memberikan surat kepada manajemen PT SIMP. "Kita akan segera mengirimkan surat kepada PT SIMP, terkait denan ini," pungkas Herman. (goal)