Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin mengatakan demo yang dilakukan oleh pendukung klub Persipura Jayapura terkait gagalnya tim itu tampil di Liga Champion Asia (LCA) di Kantor PSSI Senayan Jakarta, Kamis, salah alamat.
Menurut dia, demo seharusnya dilakukan ke Joko Driyono (CEO PT Liga Indonesia) yang telah memeberi jaminan dan alamat palsu dimana ia telah menjamin Persipura untuk tetap bertanding di LCA meski saat ini tidak turun di kompetisi resmi yang digulirkan PSSI yaitu Indonesia Premier League (IPL).
"Jangan marah ke PSSI. Marahlah ke Joko Driyono yang telah memberikan jaminan. Demo ini jelas salah alamat," katanya di sela work shop Divisi Utama yang digelar oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo.
Djohar menjelaskan, dengan gagalnya Persipura turun di LCA tahun ini bukan lagi tanggung jawab PSSI. PSSI telah memberikan kesempatan bahkan telah membantu dalam penyelesaian administrasi untuk turun pada kejuaraan tertinggi di Asia ini.
Pihaknya menghimbau kepada pendukung Persipura Jayapura yang Kamis siang melakukan aksi unjuk rasa untuk meminta pertanggungjawaban kepada Joko Driyono yang telah memberikan jaminan.
"Yang menggugurkan Persipura adalah peraturan AFC bukan PSSI. Jika klub tidak ikut pada kompetisi resmi (IPL) secara otomatis gugur keikutsertaannya," katanya menambahkan.
Persipura yang merupakan juara Indonesia Super League (ISL) 2010/2011 gagal turun di LCA karena tetap turun di ISL yang dikelola PT Liga Indonesia yang saat ini keberadaannya dibekukan oleh PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia.
Dengan gagalnya tim kebanggaan Papua itu turun di LCA beberapa perwakilan pendukungnya melakukan aksi di depan Kantor PSSI yang berada di kawasan Gelora Bung Karno Jakarta.
Mereka menuntut penjelasan dari PSSI dan bahkan mengancam akan terus melakukan aksi jika tidak mendapatkan jawaban secara resmi. Orasipun terus dilakukan meski saat itu Kantor PSSI tutup.
Selain melakukan aksi di Kantor PSSI, Aliansi Masyarakat Papua serta Ogut Persipura Mania (OPM) Jakarta juga melakukan aksi unjukrasa di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). (B016/I015)