Penjaga gawang utama tim Persiba Balikpapan I Made Wirawan Senin (31/10) kemarin bertolak menuju Jakarta untuk bergabung bersama Timnas Indonesia untuk melakukan persiapan jelang tampil di lanjutan Pra Kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia.
Terkait dengan pemanggilan Made Wirawan bergabung bersama Timnas tersebut, justru membuat kecewa manajer tim Persiba Jamal Al Rasyid. Menurutnya, PSSI tidak profesional (baca :ndeso !!).
“Ini terkait dengan nama besar Indonesia. PSSI tidak bisa seenaknya saja memanggil pemain bergabung bersama Timnas tanpa ada surat resmi pemanggilan. Jangan hanya main telepon pada pemain dengan mengabaikan manajemen klub. PSSI harus berkomunikasi dengan kami,” kata Jamal kesal.
Diungkapkan Jamal, PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin terkesan seenaknya sendiri sajadalam pemanggilan pemain klub. “Berbeda dengan sebelumnya dimana PSSI melakukan pemberitahuan dulu via telpon kemudian surat resmi pemanggilan dan sebagainya. Nah, yang sekarang ini kan tidak,” terang dia.
Ketika ditanyakan bahwa pemain Timnas kebanyakan dari tim yang selama ini berkompetisi di Indonesian Super League (ISL), Jamal membenarkan hal tersebut. “Memang kita perhatikan banyak pemain Timnas berasal dari klub-klub ISL,” sebut Jamal serius.
Karena itu pula, lanjut Jamal pihaknya tidak ingin main-main dalam hal ini. Artinya PSSI harus melalui prosedur yang benar dalam memanggil pemain. “Tentunya dengan menggunakan surat permohonan kepada klub bila mau menggunakan tenaga pemain kami. Kalau tidak menggunakan tahap itu jangan harap pemain itu kami lepas.
PSSI selalu menggunakan kata prosedur dan aturan kepada klub, tapi PSSI sendiri selalu seenaknya saja memanggil pemain kami tanpa menggunakan prosedur yg benar,” beber pria asal Pekalongan, Jawa Tengah ini. “Dan perlu di ingat mereka (pemain.Red) ini ada di tim kami tidak dengan gratis,” timpal Jamal.
Pria yang juga menjabat sebagai manajer Hasta Group dan Direktur PT. Kencana Indah Eng ini, bangga jika pemain sebuah klub dipanggil untuk membela nama negaranya. “Tentunya kita bangga dong.
