Pelatih kelahiran Sarajevo, 21 Juli 1964, itu mengaku sangat senang berada di Malang. Informasi tentang Arema dan Aremania sudah banyak ia dapatkan. Arema disebutnya salah satu klub terbaik di Indonesia, dengan jumlah pendukung yang besar dan militan.
“Saya sangat senang bergabung di sini layaknya bergabung dengan tim seperti Manchester United karena ofisial Arema dan Tuan Lucky sangat profesional. Saya pun kagum pada Aremania. Saya rasa mereka suporter yang tak hanya terbaik di Indonesia, tapi di Asia,” kata Milo kepada wartawan.
Bapak dua anak itu optimistis mampu cepat beradaptasi dengan pemain dan iklim Indonesia, khususnya Malang. Pengalamannya melatih di Malaysia, Singapura, Oman, dan Libya, merupakan salah satu modalnya. “Saya sudah tahu bagaimana karakter tim Asia dan bagaimana cara melatihnya karena pengalaman saya di negara lain,” kata dia.
Sedangkan Noor Ramadhan, juru bicara Arema kubu Muhamad Nur, menyatakan manajemen masih membutuhkan tambahan pemain antara enam sampai delapan pemain agar genap 28 atau 30 pemain. Dari 22 pemain, 18 pemain merupakan pemain lama Arema.
Berikut susunan pemain Arema kubu Muhamad Nur.
Kiper:
Kurnia Meiga dan Aji Saka (Arema), dan Dede Sulaiman (PSPS Pekanbaru).
Pemain Belakang:
Purwaka Yudhi, Waluyo, Johan Al Farizi, Leonard Tupamahu, Irfan Raditya, Benny Wahyudi, keenamnya pemain lama Arema ditambah Rigan Agachi (bekas pemain PSV Eindhoven).
Tengah:
Ronny Firmansyah, Muhammad Ridhuan (Singapura), Esteban Guillen (Paraguay), Dendi Santoso, dan Hendra Ridwan, kelimanya pemain lama Arema, ditambah Putut Waringin Jati (PSPS Pekanbaru) dan Herman Romansyah (Persik Kediri).
Depan:
Noh Alam Shah (Singapura), Roman Chmelo (Slovakia), Talaohu Abdul Musafri, Sunarto, keempatnya pemain lama Arema, ditambah Eka Hera dari Bontang FC.
Seluruh pemain akan mengikuti pemusatan latihan seminggu di Lapangan Kusuma Agrowisata, Kota Batu, mulai Kamis, 6 Oktober, di bawah asuhan Milo. Manajemen optimistis seluruh persiapan lancar karena duitnya sangat mencukupi.
ABDI PURMONO
