
Kendati mampu mengangkat posisi Persib Bandung dari posisi juru kunci hingga ke papan tengah, pelatih Daniel Roekito tetap merasa gagal menangani tim kebanggaan bobotoh ini. Karena itu, Daniel merasa dirinya harus tahu diri tentang masa depannya bersama Persib.
"Membangun rumah itu lebih anak dari awal daripada memperbaikinya. Kalau memperbaiki, bagian yang satu ditambal, yang lain bocor lagi. Saya sudah berusaha, tapi itu terus terjadi. Makanya saya belum berpikir soal musim depan. Saya harus tahu diri," kata Daniel, ketika ditanya soal masa depannya bersama Persib usai sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi Bandung, Rabu (8/6).
Sebagai pelatih yang datang setelah tim terbentuk, Daniel mengaku gagal membangun mental dan keutuhan tim. "Secara teknik, saya pastikan tidak ada masalah dengan tim ini. Tapi ada faktor fundamental yang kurang bagus, yaitu soal mental. Karena sudah melekat, susah sekali saya membangunnya. Saya sudah coba benahi, tapi hasilnya tetap seperti ini," keluh mantan pelatih Persiba Balikpapan ini.
Meski belum secara gamblang, Daniel sudah mengisyaratkan peluangnya untuk bertahan di Persib sangat tipis. "Saya sadar sudah gagal. Makanya, setelah dua pertandingan nanti, saya akan langsung membuat laporan lengkap dan tugas saya selesai. Selanjutnya, saya serahkan kepada manajemen tim," katanya.
Promosi pemain
Karena itu, sebelum menyelesaikan tugasnya, Daniel berharap, kiprah Persib di musim ini bisa happy ending dengan meraup poin penuh dalam dua laga tersisa, yaitu melawan Persela Lamongan (16 Juni) dan Deltras Sidoarjo (19 Juni). Dalam dua pertandingan tersisa itu, Daniel membuka kesempatan seluas-luasnya kepada para pemain untuk mempromosikan dirinya dengan cara bersaing yang sehat.
"Silakan (pemain mempromosikan diri). Silakan bersaing, siapa pun punya peluang. Saya akan memberikan kesempatan kepada siapa pun yang mau memenangkan persaingan dalam dua pertandingan nanti," kata pelatih yang sempat mengantarkan Persik Kediri menjuarai Liga Indonesia (LI) XII/2006 ini.
Daniel memberikan garansi dirinya akan bersikap objektif dalam penyusunan komposisi tim dalam dua laga tersisa ini. "Di putaran pertama lalu saya pernah lakukan rolling pemain. Ketika pemain muda memenangkan persaingan, saya pasang. Pada saat pemain muda kalah dari seniornya, ya yang senior yang saya mainkan. Nah, sekarang pun begitu," tandasnya. (B.82)
"Membangun rumah itu lebih anak dari awal daripada memperbaikinya. Kalau memperbaiki, bagian yang satu ditambal, yang lain bocor lagi. Saya sudah berusaha, tapi itu terus terjadi. Makanya saya belum berpikir soal musim depan. Saya harus tahu diri," kata Daniel, ketika ditanya soal masa depannya bersama Persib usai sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi Bandung, Rabu (8/6).
Sebagai pelatih yang datang setelah tim terbentuk, Daniel mengaku gagal membangun mental dan keutuhan tim. "Secara teknik, saya pastikan tidak ada masalah dengan tim ini. Tapi ada faktor fundamental yang kurang bagus, yaitu soal mental. Karena sudah melekat, susah sekali saya membangunnya. Saya sudah coba benahi, tapi hasilnya tetap seperti ini," keluh mantan pelatih Persiba Balikpapan ini.
Meski belum secara gamblang, Daniel sudah mengisyaratkan peluangnya untuk bertahan di Persib sangat tipis. "Saya sadar sudah gagal. Makanya, setelah dua pertandingan nanti, saya akan langsung membuat laporan lengkap dan tugas saya selesai. Selanjutnya, saya serahkan kepada manajemen tim," katanya.
Promosi pemain
Karena itu, sebelum menyelesaikan tugasnya, Daniel berharap, kiprah Persib di musim ini bisa happy ending dengan meraup poin penuh dalam dua laga tersisa, yaitu melawan Persela Lamongan (16 Juni) dan Deltras Sidoarjo (19 Juni). Dalam dua pertandingan tersisa itu, Daniel membuka kesempatan seluas-luasnya kepada para pemain untuk mempromosikan dirinya dengan cara bersaing yang sehat.
"Silakan (pemain mempromosikan diri). Silakan bersaing, siapa pun punya peluang. Saya akan memberikan kesempatan kepada siapa pun yang mau memenangkan persaingan dalam dua pertandingan nanti," kata pelatih yang sempat mengantarkan Persik Kediri menjuarai Liga Indonesia (LI) XII/2006 ini.
Daniel memberikan garansi dirinya akan bersikap objektif dalam penyusunan komposisi tim dalam dua laga tersisa ini. "Di putaran pertama lalu saya pernah lakukan rolling pemain. Ketika pemain muda memenangkan persaingan, saya pasang. Pada saat pemain muda kalah dari seniornya, ya yang senior yang saya mainkan. Nah, sekarang pun begitu," tandasnya. (B.82)