
PERSIB Bandung kalah lagi. Setelah Deltras Sidoarjo, PSM Makassar, dan Persija Jakarta, kini giliran PSPS Pekanbaru yang menjungkalkan "Maung Bandung" dengan skor 1-0 di Stadion Kaharuddin Nasution Pekanbaru, Selasa (2/11). Kekalahan keempat dari enam laga pembuka Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 ini membuat Persib terpuruk di papan bawah. Hantu degradasi pun mulai membayang.
Yang kecewa dan prihatin atas keterpurukan prestasi Persib ini bukan hanya bobotoh. Atep pun merasakan hal yang sama. "Iya, kita harus kalah lagi. Seperti yang lain, saya pun kecewa," kata gelandang kelahiran Cianjur, 25 tahun silam ini.
Atas kekalahan demi kekalahan yang dialami Persib di awal musim ini, Atep mencoba menganalisis penyebabnya. Dugaan pertama yang dilontarkannya adalah kemungkinan tidak cocoknya pola permainan yang diterapkan pelatih Jovo Cuckovic dengan materi pemain yang dimiliki Persib. "Mungkin pola permainan seperti sekarang kurang cocok dengan tim kita," katanya.
Meskipun demikian, Atep tidak mau menimpakan kesalahan kepada pelatih semata. Menurutnya selain mengubah pola permainan yang dicocokkan dengan materi pemain yang ada, seluruh komponen tim pun harus dibenahi. Bukan hanya pelatih, tapi juga pemain. "Semuanya memang harus dibenahi," tambahnya.
Atep setuju, masa jeda selama dua bulan harus dimaksimalkan untuk melakukan perbaikan kinerja tim. Bahkan Atep juga setuju jika Persib harus memulai persiapan dari nol lagi di masa libur kompetisi selama dua bulan ini. Dengan materi yang sudah ada, Persib harus membangun "tim baru" lagi.
"Saya setuju jika masa libur dua bulan ini dijadikan kesempatan untuk menyiapkan tim dari nol lagi. Anggap saja Persib baru memulai kompetisi pada bulan Januari nanti," katanya.
Yang kecewa dan prihatin atas keterpurukan prestasi Persib ini bukan hanya bobotoh. Atep pun merasakan hal yang sama. "Iya, kita harus kalah lagi. Seperti yang lain, saya pun kecewa," kata gelandang kelahiran Cianjur, 25 tahun silam ini.
Atas kekalahan demi kekalahan yang dialami Persib di awal musim ini, Atep mencoba menganalisis penyebabnya. Dugaan pertama yang dilontarkannya adalah kemungkinan tidak cocoknya pola permainan yang diterapkan pelatih Jovo Cuckovic dengan materi pemain yang dimiliki Persib. "Mungkin pola permainan seperti sekarang kurang cocok dengan tim kita," katanya.
Meskipun demikian, Atep tidak mau menimpakan kesalahan kepada pelatih semata. Menurutnya selain mengubah pola permainan yang dicocokkan dengan materi pemain yang ada, seluruh komponen tim pun harus dibenahi. Bukan hanya pelatih, tapi juga pemain. "Semuanya memang harus dibenahi," tambahnya.
Atep setuju, masa jeda selama dua bulan harus dimaksimalkan untuk melakukan perbaikan kinerja tim. Bahkan Atep juga setuju jika Persib harus memulai persiapan dari nol lagi di masa libur kompetisi selama dua bulan ini. Dengan materi yang sudah ada, Persib harus membangun "tim baru" lagi.
"Saya setuju jika masa libur dua bulan ini dijadikan kesempatan untuk menyiapkan tim dari nol lagi. Anggap saja Persib baru memulai kompetisi pada bulan Januari nanti," katanya.