
Saat menjamu Persijap Jepara di Stadion Gajayana, besok,Persema Malang harus memperbaiki penampilan jika tak ingin terjebak dalam tekanan.
Peningkatan penampilan menjadi harga mati bagi Pelatih Persema Timo Scheunemann.Ya, petinggi Laskar Ken Arok gelisah melihat penampilan kurang bermutu yang ditunjukkan Bima Sakti dkk kala menjamu Persibo Bojonegoro, Sabtu (9/10). Menang memang iya, tapi itu hanya melalui tendangan penalti. Sementara secara umum permainan Persema masih kacau. Permainan seperti itu tentu bukan angan-angan manajemen Persema yang berambisi mendudukkan tim di papan atas Indonesia Super League (ISL) 2010/2011. Ketua Umum Persema Peni Suparto juga telah menunjukkan kekecewaannya terhadap penampilan tim di kandang.
Sayangnya, untuk memperbaiki penampilan bukan harga yang murah. Cukup melihat komposisi pemain, sudah tergambar bahwa Persema menghadapi problem serius. Paling tidak tim plat merah milik Pemkot Malang ini bakal kehilangan tiga pemain. Masih belum bisa diperkuat striker Jaya Teguh Angga yang dipanggil timnas Indonesia, Laskar KenArokbakalkehilanganNgonMamoun dan Jefry Dwi Hadi karena akumulasi kartu kuning.Timo pantas pusing.Faktanya,hanya ditinggal Teguh Angga,Persema sudah kesulitan menembus jala lawan. ’’Kami menghadapi problem di pertandingan menghadapi Persijap.
Kami masih memeriksa apakah Mamoun terkena akumulasi kartu. Kalau Jefry memang iya.Kami akan mencoba melakukan beberapa perubahan kalau memang Mamoun absen,”ujar Timo. Mamoun juga tidak tampil bagus di tiga pertandingan awal ISL 2010/2011. Bahkan, bermain di depan publik sendiri kala menjamu Persibo, striker berkulit legam ini tak memberikan kontribusi berarti kala tim berharap penuh kepadanya. Jika Mamoun benar-benar absen, asa Persema tertumpu di kaki penyerang hasil naturalisasi, Irfan Bachdim.Masalahnya,pemain yang pernah merumput di FC Utrech, Belanda ini justru tampil bingung saat menjadi striker murni.
’’Kami selalu bermasalah di posisi penyerang.Tapi, tetap harus ada solusinya karena target di kandang adalah menang. Saya memahami manajemen ingin kami tampil bagus dan menang. Saya akan berusaha,” kata Timo, yang menggenggam sertifikat kepelatihan lisensi A dari UEFA. Karena kondisi itulah, Timo bakal menambah amunisi baru sebelum pendaftaran pemain asing ditutup pada Senin (18/10). Pihaknya tengah mengajukan permohonan ke manajemen dan berharap ada respons positif soal penambahan pemain asing.
Tampaknya langkah Timo tak akan sulit. Sebab, Ketua Umum Persema Peni Suparto menyatakan siap mendukung 100% penambahan pemain asing jika memang sangat dibutuhkan tim. Jika begitu, Timo harus bergerak cepat dalam menambah pasukan. (kukuh setyawan)
Peningkatan penampilan menjadi harga mati bagi Pelatih Persema Timo Scheunemann.Ya, petinggi Laskar Ken Arok gelisah melihat penampilan kurang bermutu yang ditunjukkan Bima Sakti dkk kala menjamu Persibo Bojonegoro, Sabtu (9/10). Menang memang iya, tapi itu hanya melalui tendangan penalti. Sementara secara umum permainan Persema masih kacau. Permainan seperti itu tentu bukan angan-angan manajemen Persema yang berambisi mendudukkan tim di papan atas Indonesia Super League (ISL) 2010/2011. Ketua Umum Persema Peni Suparto juga telah menunjukkan kekecewaannya terhadap penampilan tim di kandang.
Sayangnya, untuk memperbaiki penampilan bukan harga yang murah. Cukup melihat komposisi pemain, sudah tergambar bahwa Persema menghadapi problem serius. Paling tidak tim plat merah milik Pemkot Malang ini bakal kehilangan tiga pemain. Masih belum bisa diperkuat striker Jaya Teguh Angga yang dipanggil timnas Indonesia, Laskar KenArokbakalkehilanganNgonMamoun dan Jefry Dwi Hadi karena akumulasi kartu kuning.Timo pantas pusing.Faktanya,hanya ditinggal Teguh Angga,Persema sudah kesulitan menembus jala lawan. ’’Kami menghadapi problem di pertandingan menghadapi Persijap.
Kami masih memeriksa apakah Mamoun terkena akumulasi kartu. Kalau Jefry memang iya.Kami akan mencoba melakukan beberapa perubahan kalau memang Mamoun absen,”ujar Timo. Mamoun juga tidak tampil bagus di tiga pertandingan awal ISL 2010/2011. Bahkan, bermain di depan publik sendiri kala menjamu Persibo, striker berkulit legam ini tak memberikan kontribusi berarti kala tim berharap penuh kepadanya. Jika Mamoun benar-benar absen, asa Persema tertumpu di kaki penyerang hasil naturalisasi, Irfan Bachdim.Masalahnya,pemain yang pernah merumput di FC Utrech, Belanda ini justru tampil bingung saat menjadi striker murni.
’’Kami selalu bermasalah di posisi penyerang.Tapi, tetap harus ada solusinya karena target di kandang adalah menang. Saya memahami manajemen ingin kami tampil bagus dan menang. Saya akan berusaha,” kata Timo, yang menggenggam sertifikat kepelatihan lisensi A dari UEFA. Karena kondisi itulah, Timo bakal menambah amunisi baru sebelum pendaftaran pemain asing ditutup pada Senin (18/10). Pihaknya tengah mengajukan permohonan ke manajemen dan berharap ada respons positif soal penambahan pemain asing.
Tampaknya langkah Timo tak akan sulit. Sebab, Ketua Umum Persema Peni Suparto menyatakan siap mendukung 100% penambahan pemain asing jika memang sangat dibutuhkan tim. Jika begitu, Timo harus bergerak cepat dalam menambah pasukan. (kukuh setyawan)