
Arema Malang belum tersentuh kekalahan dalam empat laga yang sudah dijalani di pentas Indonesia Super League (ISL) 2009/2010. Hasilnya, tim berjuluk Singo Edan ini masih bercokol di papan atas dengan mengantongi 10 poin, hasil dari tiga kali menang dan sekali imbang.
Catatan tersebut menggembirakan pelatih Robert Alberts. Namun, untuk urusan mencetak gol, arsitek asal Belanda itu belum puas. Robert menilai pemainnya sudah bagus dalam hal mencetak gol lewat jalinan kerja sama antarlini. Empat gol yang diciptakan Arema lahir lewat kerja sama tim.
Nilai kurang bagi Robert adalah urusan mencetak gol dari bola-bola mati. Belum adanya gol melalui eksekusi bola mati karena Arema belum memiliki pemain andal dalam hal eksekusi bola mati. Ini berbeda dengan musim lalu ketika Arema memiliki striker asal Cile Patricio "Pato" Morales yang jago bola-bola mati.
Melihat kelemahan itu, dalam sisa waktu menjelang laga away ke kandang Persitara Jakarta Utara (28/11) dan Pelita Jaya (2/12), Robert mematangkan beberapa pemain yang disiapkan sebagai algojo bola mati.
Asisten pelatih Arema Liestiadi mengatakan, menurut pandangan Robert, hanya Ronny Firmansyah yang dianggap memiliki skill bagus dalam urusan tendangan bola mati. Namun, Ronny punya masalah dengan mental sehingga beberapa kali tendangan bebas yang didapatkan tidak bisa membuahkan gol.
"Ronny dalam latihan bermain bagus. Tetapi ketika bermain di kompetisi, Ronny belum mampu menunjukkan kelebihannya dalam eksekusi bola mati," ungkap Liestiadi kemarin (15/11). (gus/yn/jpnn/ca)