Manajemen Sriwijaya FC (SFC) kembali berupaya mewujudkan transfer striker tim nasional Singapura Agu Casmir. Padahal, pemain penuh kontroversi itu masih masuk daftar blacklist Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Keinginan SFC mendapatkan striker naturalisasi Singapura itu kembali diapungkan oleh manajemen. Sebab, hingga saat ini stok penyerang Laskar Wong Kito –– julukan SFC–– masih sangat minim. Menjelang pendaftaran pemain Jumat (25/9), SFC baru resmi memiliki Keith Kayamba Gumbs, Rahmat Rivai, dan Mustofa Aji untuk mengisi lini depan.
Kondisi ini menjadi ironis karena SFC pada musim kompetisi 2009/2010 tetap akan menjalani tiga event besar, yaitu Liga Super, Piala Indonesia, dan turnamen level Asia. Pemain yang mengisi skuad SFC haruslah pemain yang berkualitas di atas rata-rata dan memiliki loyalitas tinggi.
’’Kebetulan agen Agu Casmir,yaitu Onana datang ke Palembang. Kami sudah minta dia membantu kami agar bisa membuka kembali peluang untuk merekrut Agu,” ujar Presiden Klub SFC Dodi Reza Alex kemarin. Menurut Dodi, meski masuk daftar blacklist PSSI karena pernah melarikan diri dari Persija Jakarta musim kompetisi 2006 lalu. Namun, hal itu tidak menyurutkan niat SFC merekrutnya.
’’Kami akan mengonfirmasi ke PSSI menyangkut status blacklist yang dikaitkan kepada Agu Casmir. Sebab, sejauh informasi yang kami dapat, status blacklist itu cuma sebatas wacana,” kata putra sulung Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Alex Noerdin ini. Pelatih SFC Rahmad Darmawan mengatakan, sejak awal Agu Casmir memang diinginkannya berada dalam skuad SFC musim depan.
Sebab, tipe permainan Agu yang keras dan nakal dibutuhkan ketika tim mengalami kebuntuan menjebol pertahanan lawan. ’’Pemain yang bengal di sepak bola itu biasa. Sebab, tim juga butuh pemain bertipe destroyer. Tapi saya yakin dengan pendekatan yang dilakukan, saya mampu mengarahkan kebengalan itu ke arah yang positif,” ucap RD. Selain kembali melakukan pendekatan terhadap Agu Casmir, SFC juga mendapatkan tawaran dari beberapa agen pemain. [iwan setiawan/sindo]
