Share |

Persidafon Tidak Ingin Sekedar Numpang Lewat Di ISL


- Penantian 10 tahun Persidafon Dafonsoro untuk lolos ke kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia, Indonesia Super Liga (ISL) akhirnya terwujud. Dibabak Play Off laskar ‘Gabus Sentani’ menaklukkan peringkat ke-15 ISL, Bontang FC dengan skor 3-2.

Tidak mudah memang bagi Eduard Ivakdalam dkk untuk mewujudkan mimpi itu. Sebagai salah satu tim yang difavorikan lolos langsung ke ISL diawal musim kompetisi Divisi Utama musim ini, tim asuhan Agus Yuwono justru harus menentukan nasib mereka di babak Play Off.

Meski berhasil keluar sebagai juara Wilayah III pada penyisihan wilayah dan pimpinan Grup A dibabak perdelapan final. Namun Eduard Ivakdalam dkk harus tersungkur 2 kali saat berlaga pada babak Semifinal di Stadion Manahan Solo lalu.

Setelah dibungkam Persiba Bantul 5-3, ‘Gabus Sentani’ kembali tertunduk lesu usai ditaklukkan wakil Kalimantan Timur, Mitra Kutai Kartanegera 2-1 dilaga kedua. Tak pelak, Eduard Ivakdalam dkk harus bertarung di babak Play Off menghadapi peringkat 15 ISL untuk memperebutkan 1 tiket sisa. Namun di babak inilah Dewi Fortuna berpihak pada Persidafon.

Belajar dari pengalaman inilah, skuad ‘Gabus Sentani’ tak ingin melakukan kesalahan yang sama saat berlaga di ISL musim mendatang. Bahkan Persidafon tak ingin dicap sebagai tim yang sekedar numpang lewat dan dijadikan ajang mencari poin bagi tim lain.

“Kami telah berjuang maksimal untuk mencapai taget yang dibebankan managemen kepada kami diawal musim. Jadi kami tidak ingin dianggap hanya sebagai tim pelengkap dan sekedar numpang lewat saja di ISL. Kami akan buktikan bahwa kami layak berada di sana. Kami akan berusaha mempertahankan itu,” kata pelatih Persidafon Agus Yuwono saat dihubungi , Jumat 24 Juni 2011.

Ia mengatakan, meski bukan hal yang mudah baginya saat ditunjuk melatih Persidafon, namun sejak awal ia sudah bertekad memenuhi harapan managemen dan masyarakat Kabupaten Jayapura untuk melihat tim kebanggan mereka berlaga di ISL musim depan.

“Saya sangat senang karena bisa memenuhi misi membawa Persidafon ke ISL. Apalagi diawal musim tidak mudah bagi saya untuk membentuk karakter permainan tim, mengingat ada beberapa pemain yang baru bergabung dengan tim musim ini. Sehingga saya harus bisa menyatukan visi bermain mereka. Namun semua pemain mau berjuang untuk memberikan yang terbaik,” ujarnya.

Menurutnya, laga di ISL memang akan lebih berat dibanding Divisi Utama. Selain materi pemain yang dimiliki tim lawan, dana yang dibutuhkan juga tidak sedikit. Namun Persidafon sudah siap untuk mengarungi kompetisi musim depan.
Wajar pelatih asal Malang itu begitu gembira menyambut keberhasilnya timnya promosi ke ISL musim depan. Sebab tidak mudah bagi Persidafon untuk mewujudkan harapannya. Apalagi lawan yang mereka hadapi di babak penentuan adalah tim ISL yang notabenenya memiliki materi pemain yang lebih baik dibanding ‘Gabus Sentani’.

Namun disinilah Eduard Ivakdalam dkk membuktikan mental bertanding mereka. Sempat teringgal 1-0 dimenit ke-12 lewat gol Kenji Adachihara, Persidafon berhasil membalikkan keadaan dan mengakhiri laga dengan skor 3-2 lewat gol Lukas Rumkabu dimenit ke-48. Penalty Marcello Cireli pada menit ke-66. Dan gol pamungkas Patrick Wanggai dimenit ke-66. Bontang FC hanya bisa memperkecil ketinggalan lewat kaki M. Istikqfar saat laga babak kedua baru berjalan 10 menit.

“Persiapan kurang lebih satu bulan yang kami lakukan untuk berlaga di babak Play Off tidak sia-sia. Kami juga berterima kasih atas dukungan dan doa masyarakat Kabupaten Jayapura, sehingga kami bisa memeberikan yang terbaik,” ucap Agus Yuwono.

"Kami Akan Berikan Kejutan Di ISL"

Sementara itu kapten Persidafon Eduard Ivakdalam mengatakan, meski musim depan ‘Gabus Sentani’ berstatus tim promosi. Namun mereka siap bersaing dengan tim lainnya untuk menjadi yang terbaik. Baginya, status tim promosi tidak bisa dijadikan ukuran. Namun segala sesuatu ditentukan di dalam lapangan.

“Tidak ada tim yang tidak terkalahkan, walau tim pesaing kami adalah tim yang sudah lama berkompetisi di ISL, namun kami tidak gentar. Kami akan buktikan bahwa kami layak berada di ISL. Kami akan membuat kejutan dan menjadi salah satu tim yang akan diperhitungkan tim lawan,” kata Eduard Ivakdalam saat dihubungi , Jumat 24 Juni 2011.

Untuk memenuhi hasrat tersebut, mantan kapten Persipura ini berharap, managemen bisa melakukan perubahan dan menutupi kekurangan yang ada di tim Persidafon. Salah satunya adalah penambahan beberapa pemain berkualitas.

“Masih banyak yang harus kami benahi di tim ini. Materi pemain yang ada saat ini memang sudah baik, namun belum cukup untuk bisa bersaing di level ISL. Harus ada penambahan pemain,” tandas Edu.

Meski gagal menjadi juara Divisi Utama musim ini, namun tiket ISL dipenghujung kompetisi menjadi hadiah terindah bagi Persidafon. Bendera sudah dikibarkan, genderang perang sudah dibunyikan, saat sudah diatas pantang untuk turun kembali. Dan spirit inilah yang diusung Laskar ‘Gabus Sentani’ untuk mengarungi kerasnya kompetisi tertinggi Indonesia musim depan.

Hasrat Eduard Ivakdalam untuk membawa ‘Gabus Sentani’ ke ISL sejak bergabung dengan tim asuhan pelatih Agus Yuwono itu sudah terpenuhi. Namun tugas besar masih menantinya. Sebagai seorang kapten dan pemain paling senior di tim, Eduard Ivakdalam harus bisa memotivasi rekan-rekannya untuk berjuang maksimal mempertahankan pososi mereka di ISL.

“Saya senang dan bersyukur atas keberhasilan ini. Karena tujuan utama saya bergabung dengan Persidafon adalah mengantarkan tim ini ke ISL. Dan Puji Tuhan semua itu terlaksana, walau kami harus melewati perjuangan yang begitu berat. Bagi saya lolos ke ISL sama saja dengan juara, walau tanpa medali dan tropi,” tandas Eduard Ivakdalam.

Sudah selayaknya Eduard Ivakdalam merasa senang dan terharu dengan apa yang diraih Perasidafon. Usaha, kerja keras, dan keringat yang telah mereka dicucurkan di lapangan akhirnya tak sia-sia.

Selamat Datang Di ISL, Persidafon!

Ucapan selamat dan pujian atas keberhasilan Persidafon menembus Indonesia Super Liga (ISL) musim depan terus berdatang. Salah satunya dari mantan kapten Persipura era-90, Fernando Fairyo. Pelatih Persipura U-15 itu memberikan ucapan selamat kepada Eduard Ivakdalam dkk atas kesuksesan mereka menembus kompetisi tertinggi Indonesia.

“Saya ucapkan selamat kepada Persidafon atas keberhasilan mereka melewati babak Play Off dan promosi ke ISL musim depan. Selamat datang di ISL. Semoga mereka bisa tetap eksis dan mempertahankan posisinya,” kata Nando Fairyo di Jayapura, Jumat 24 Juni 2011.

Nando Fairyo menilai, pencapaian Eduard Ivakdalam dkk ini tak lepas dari peran penting seorang Habel Melkias Suwae, Ketua Umum Persidafon yang tak henti-hentinya mensuport dan memotivasi pemain ‘Gabus Sentani untuk memberikan hasil terbaik.

Penantian 10 tahun akhirnya terbayar tuntas. Meski sejak era Frits Yoam dkk Persidafon terus mengalami pasang surut, namun itu tidak membuat semangat juang generasi penerus mereka mengendur.

“Dimusim lalu, Persidafon berpeluang ke ISL. Sayang mereka harus tersingkir dibabak perdelapan final. Namun sekarang mereka bisa membayar tuntas kegagalan itu,” terang Nando Fairyo.

Kehadiran Persidafon di ISL musim depan, seolah menjadi pertanda kebangkitan sepak bola Papua. Mengingat saat ini Bumi Cenderawasih hanya menempatkan 2 wakilnya, Persipura dan Persiwa di kompetisi tertinggi tanah air. Padahal selama ini Papua dikenal tak pernah berhenti melahirkan pemain bertalenta. Selain itu rasa penasaran publik Papua umumnya dan Jayapura khususnya untuk melihat laga derby Jayapura, antara Persidafon vs Persipura di ajang ISL akhirnya terwujud dimusim depan.

Namun, Eduard Ivakdalam dkk tidak boleh terlena dengan pencapaian ini. tugas berat telah menanti mereka dimusim depan. Sedikit saja melakukan kesalahan, maka bukan tidak mungkin ‘Gabus Sentani’ akan kembali terlempar ke Divisi Utama.

Kerasnya kompetisi ISL menjadi ujian sesungguhnya bagi Persidafon. Mental dan fisik harus benar-benar siap, jika tidak siap, maka para pesaing mereka siap mendepak ‘Gabus Sentani’ dari persaingan. Selamat berjuang di ISL Persidafon! (Arjuna)
Share on Google Plus

About 12paz