
Kapten Persidafon, Eduard Ivakdalam mengatakan, kegagalan pada babak semifinal Divisi Utama lalu menjadi kunci sukses ‘Gabus Sentani’ mengalahkan Bontang FC pada babak Play Off di Stadion Kanjuruhan Malang, Kamis 23 Juni 2011.
“Kegagalan di babak semifinal lalu menjadi pelajaran yang berharga dan motivasi bagi kami untuk tampil lebih baik lagi di babak Play Off. Selain itu jalan yang Tuhan berikan kepada kami untuk ke ISL mungkin bukan di babak semifinal namun, di babak Play Off,” kata Eduard Ivakdalam saat dihubungi , Jumat 24 Juni 2011.
Edu sendiri tidak menyangka jika Persidafon akan tampil luar biasa saat menghadapi Bontang FC. Baginya, waktu persiapan yang cukup untuk membenahi dan mengevaluasi tim, juga jadi salah faktor maksimalnya permainan tim asuhan pelatih Agus Yuwono itu di babak Play Off.
“Kami kaget setelah gagal di semifinal. Karena awalnya kami sudah yakin akan lolos mengingat kami datang dengan status juara grup dan tim unggulan. Namun setelah gagal, saya dan teman-teman serta pelatih terus berdiskusi dan saling memberi motivasi. Apalagi target kami sejak awal adalah lolos ISL,” ujarnya.
Dikatakannya, saat jeda babak pertama Eduard Ivakdalam terus memotivasi pemain Persidafon untuk bisa memenangkan laga. Agar harapan publik Kabupaten Jayapura untuk melihat tim kesayangannya berlaga di ISL musim depan bisa terwujud.
“Akhirnya kami bisa memenuhi harapan itu, dan saya mewakili semua teman-teman yang ada di tim mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada masyarakat Papua dan Kabupaten Jayapura khususnya yang terus mendukung kami lewat doa,” tandas Eduard Ivakdalam. (Arjuna)
“Kegagalan di babak semifinal lalu menjadi pelajaran yang berharga dan motivasi bagi kami untuk tampil lebih baik lagi di babak Play Off. Selain itu jalan yang Tuhan berikan kepada kami untuk ke ISL mungkin bukan di babak semifinal namun, di babak Play Off,” kata Eduard Ivakdalam saat dihubungi , Jumat 24 Juni 2011.
Edu sendiri tidak menyangka jika Persidafon akan tampil luar biasa saat menghadapi Bontang FC. Baginya, waktu persiapan yang cukup untuk membenahi dan mengevaluasi tim, juga jadi salah faktor maksimalnya permainan tim asuhan pelatih Agus Yuwono itu di babak Play Off.
“Kami kaget setelah gagal di semifinal. Karena awalnya kami sudah yakin akan lolos mengingat kami datang dengan status juara grup dan tim unggulan. Namun setelah gagal, saya dan teman-teman serta pelatih terus berdiskusi dan saling memberi motivasi. Apalagi target kami sejak awal adalah lolos ISL,” ujarnya.
Dikatakannya, saat jeda babak pertama Eduard Ivakdalam terus memotivasi pemain Persidafon untuk bisa memenangkan laga. Agar harapan publik Kabupaten Jayapura untuk melihat tim kesayangannya berlaga di ISL musim depan bisa terwujud.
“Akhirnya kami bisa memenuhi harapan itu, dan saya mewakili semua teman-teman yang ada di tim mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada masyarakat Papua dan Kabupaten Jayapura khususnya yang terus mendukung kami lewat doa,” tandas Eduard Ivakdalam. (Arjuna)