Suporter Jawa Timur melakukan demo di kantor Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau di Jalan Gajah Mada, Pekanbaru, Kamis (13/9). Mereka menuntut panitia menjunjung tinggi sportivitas dan ketaatan pada keputusan dewan hakim PON. Demo ini menyusul kisruh yang terjadi pada technical meeting cabang sepakbola PON yang dilakukan Rabu (12/9) malam kemarin.
Menurut pada pendemo, adanya campur tangan Ketua KONI Pusat Tono Suratman amat tidak adil. “Ada kepentingan apa Tono Suratman sampai melakukan intervensi? Kami menghargai upaya yang dilakukan pihak penyeleggara PON. Kami juga mendukung langkah-langkah yang dilakukan dewan hakim. Tapi kenapa tiba-tiba Tono itu mengintervensi?” ujar Koordinator Lapangan Suporter Jawa Timur, Surin Welangon.
Tono Suratman atas nama KONI mengeluarkan surat penarikan diskualifikasi tim Jawa Barat. Ini memicu protes. “Jawa Barat yang diakui oleh PB PON adalah tim yang dimanajeri oleh Tonny Apriliani. Yang bertanding kemaren managernya bukan dia. Artinya ada kontingen liar yang masuk pertandingan. Kami menuntut Jawa Barat kembali didiskualifikasi sesuai keputusan dewan hakim,” kata Welangon.
Welangon juga melakukan orasi. Orasi Welangon dan rekan-rekannya diselingi teriakan dan lagu-lagu yang menggugat intervensi Tono. Orasi seketika berhenti ketika Ketua Harian PB PON XVIII, Syamsurizal, keluar menemui para pendemo.
“Saya di sini untuk merespon apa yang bapak dan ibu tuntut hari ini. Surat sudah saya terima, mari kita bangun olahraga Indonesia dengan sportif. Saya setuju dengan apa yang adik-adik sampaikan. Kita akan menuntut siapapun yang berbuat curang dalam olahraga Indonesia,” ujarnya.
Syamsurizal meminta semua pihak menyelesaikan kisruh ini dengan cara yang baik. “Semuanya akan kami tanggapi dan selesaikan dalam waktu secepat-cepatnya,” ujar Syamsurizal. Syamsurizal juga meminta media tidak mempolitisasi peristiwa demo ini. Setelah memberikan tanggapan, Syamsurizal terlihat meninggalkan kantor.
Demonstrasi ini merupakan buntut kisruh technical meeting sepakbola PON semalam. Tim Jawa Timur yang mengklaim lolos ke enam besar setelah tim Jawa Barat didiskualifikasi melakukan protes. Pasalnya, panitia menyatakan tim Jawa Barat lolos ke babak selanjutnya. Diskualifikasi Jawa Barat dibatalkan melalui surat KONI Pusat.
Tak hanya tim Jawa Timur, tim Nusa Tenggara Barat juga melakukan protes serupa. Nusa Tenggara Barat memprotes keputusan lolosnya Jambi sebagai runner up grup. Padahal, Jambi tidak bertanding melawan tim Sulawesi Tenggara. (dok)