
Perhelatan tim-tim divisi utama dalam Liga Joss 2009/2010 kembali terjadi kerusuhan. Di Stadion Supriyadi Kota Blitar, pertandingan di grup III antara PSBI Blitar menjamu PSS Sleman berakhir ricuh.
Ratusan suporter dari dua klub terlibat bentrokan sengit. Mereka melakukan aksi saling lempar batu di dalam stadion. Beruntung, aksi ini dapat segera diminimalisir oleh aparat kepolisian.
"Dua orang supporter PSBI Blitar kita amankan. Mereka kami tengarai sebagai provokator," ujar Kabag Ops Polresta Blitar Kompol Sujono, Jumat (5/3/2010) petang.
Kerusuhan ini pecah setelah striker PSBI M Arifin alias Ucok gagal mengeksekusi hadiah pinalti di depan gawang PSS Sleman pada tambahan waktu akhir babak kedua. Skor imbang 1-1 membuat ratusan suporter tim berjuluk Singo Lodro mengamuk.
Para supporter PSBI Blitar menyerang suporter PSS Sleman dengan lemparan batu. Serangan itu kemudian dibalas oleh supporter PSS Sleman. Mereka memungut batu-batu bekas lemparan, kemudian melemparkannya ke arah supporter PSBI Blitar.
Setelah petugas membubarkan para supporter PSBI Blitar, kemudian mengawal suporter PSS Sleman keluar stadion.
Pertandingan antara tuan rumah PSBI Blitar menjamu PSS Sleman sendiri berlangsung sengit. Tuan rumah unggul lebih awal melalui tendangan Bambang PJ pada menit ke 65. Keunggulan diawal babak kedua itu tidak bertahan lama stelah dibalas striker PSS Sleman Mamadu pada menit ke 70.
Pertandingan dengan skor akhir imbang 1-1 itu� wasit Didik Wahyudi mengeluarkan kartu merah pada pemain PSS Sleman Nkomo pada menit ke 82. [nng/kun]