Share |

The Jack Inginkan Sutiyoso Pimpin PSSI


Tuntutan untuk merombak pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menjelang pelaksanaan Konggres Sepakbola Nasional, semakin riuh oleh wacana pemunculan calon pengganti Nurdin Halid. Kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania, bersama Indonesia Sport Watch (ISW), meminta mantan Gubernur DKI, Sutiyoso, tampil sebagai kandidat ketua umum PSSI.

“Bang Yos (sapaan akrab Sutiyoso) punya pengalaman memimpin organisasi olahraga yang hebat. Kami berharap kemampuannya bisa diaplikasikan di PSSI. Mudah-mudahan Bang Yos bisa membawa udara segar bagi persepakbolaan Indonesia karena kami begitu prihatin dengan prestasi sepakbola Indonesia saat ini,” kata Ketua The Jak, Danang Ismartani.

Menurut Danang, keinginan memajukan nama Sutiyoso sebagai calon ketua umum PSSI tidak sekedar dilandasi jasanya saat menjadi pembina Persija Jakarta. Namun, di mata Danang, Bang Yos memang punya kompetensi dan pengalaman yang bisa dibuktikan pada prestasi yang ia raih saat memimpin Perbakin, Perbasi, dan PBSI. “Dan kami bukan sekedar membawa suara The Jak saja, ini bisa menjadi suara masyarakat sepakbola Indonesia secara keseluruhan. Meski masih terbatas, tetapi kami juga sudah menjalin komunikasi soal ini dengan beberapa kelompok suporter yang lain,” lanjut Danang.

Sementara Sutiyoso menyatakan masih akan memikirkan pinangan The Jak dan ISW ini. “Saya perlu memikirkan terlebih dahulu hal ini. Saya butuh waktu untuk berpikir dan memonitor sejauh mana dukungan nyata kepada saya. Karena kalau tidak ada dukungan nyata buat apa saya maju. Tetapi kalau dukungan dari masyarakat kuat, saya anggap itu sebagai amanah. Dan kalau saya sudah memutuskan mau maju, tentu saya tidak akan setengah-setengah. Bahkan kalau terpilih saya harus bisa merubah kondisi sepakbola Indonesia sekarang ini,” katanya.

Sutiyoso juga menyatakan melorotnya prestasi sepakbola di Indonesia saat ini karena pengelolaan olahraga ini tidak dilakukan dengan baik. Pembinaan pemain usia dini di daerah-daerah masih kurang maksimal. Penggunaan ukuran fisik dan mental pemain seperti tinggi badan, kecepatan reaksi, dan intelegensia tidak dilakukan. Akibatnya Indonesia gagal memunculkan pemain-pemain hebat.

Selain itu kompetisi yang digulirkan PSSI melalui PT Liga Indnoesia atau pun Badan Liga Amatir, menurut Sutiyoso juga masih kurang optimal. Hukuman-hukuman yang kurang tegas tehadap klub dan pemain yang tidak disiplin dan melanggar fair play, menjadikan para pelaku sepakbola tidak bisa belajar banyak dari kesalahan.

“Sekarang di petandingan liga, ada anggapan tim tamu itu sebagian besar sudah punya bayangan kalah sebelum bertanding karena faktor-faktor non teknis seperti wasit alan lain-lain. Penyakit-penyakit seperti harus segera dihilangkan. Bahkan kalau perlu ada hukuman seumur hidup ya harus dilakukan,” ujarnya.

Sementara Ketua ISW, Jusuf Rizal, menyatakan masalah utama sepakbola Indonesia saat ini adalah krisiss kepemimpinan di tubuh PSSI. Oleh karena itu setelah Konggres Sepakbola Nasional nanti, harus ada tindak lanjut Konggres Luar Biasa PSSI untuk mengganti kepengurusan Nurdin Halid. “Tanpa tindak lanjut KLB, konggres nanti hanya akan menghasilkan retorika belaka,” katanya.

ARIS M
Share on Google Plus

About 12paz