- Tim
buser Satreskrim Polres Gresik sedang memburu pengeroyok Erik Setiawan
(22) warga Desa Kepuh Klagen, Kecamatan Wringin Anom, Kabupaten yang
tewas dikeroyok oleh Aremania.
Erik Setiawan tewas mengenaskan karena kepalanya dihantam benda keras, saat mengenakan atribut suporter Persebaya (Bonek) ketika ada pertandingan Persegres melawan Arema di Gresik.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Muhammad Nur Hidayat mengatakan 2 tim unit buser telah dikerahkan untuk menangkap aktor intelektual pengeroyok Erik Setiawan yang tewas.
"Karena kasus ini sudah mengarah ke tindak pidana, kami mengejar pelakunya," ujarnya, Jumat (8/03/2013).
Ia menambahkan, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi di lapangan kejadian itu bermula saat korban berpapasan dengan oknum suporter Arema. Dengan dikomando tiba-tiba ada puluhan suporter langsung mengeroyok korban beserta temannya. Setelah kejadian, korban langsung tersungkur dengan luka di bagian kepala.
"Korban sempat dirawat IGD RSUD Ibnu Sina tapi karena pendarahannya sangat banyak kemudian korban meninggal dunia," tuturnya.
Diuraikan AKP Nur Hidayat, terkait dengan kasus ini pihaknya tetap akan mengusut tuntas. Selain akan mencari siapa-siapa yang terlibat dalam pengeroyokan ini, pihaknya juga mencari aktor intelektual yang terlibat di dalamnya.
"Kita tetap mencari siapa aktor intelektualnya yang terlibat pengeroyokan sehingga menyebabkan satu nyawa orang lain hilang," paparnya. [ad]
Erik Setiawan tewas mengenaskan karena kepalanya dihantam benda keras, saat mengenakan atribut suporter Persebaya (Bonek) ketika ada pertandingan Persegres melawan Arema di Gresik.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Muhammad Nur Hidayat mengatakan 2 tim unit buser telah dikerahkan untuk menangkap aktor intelektual pengeroyok Erik Setiawan yang tewas.
"Karena kasus ini sudah mengarah ke tindak pidana, kami mengejar pelakunya," ujarnya, Jumat (8/03/2013).
Ia menambahkan, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi di lapangan kejadian itu bermula saat korban berpapasan dengan oknum suporter Arema. Dengan dikomando tiba-tiba ada puluhan suporter langsung mengeroyok korban beserta temannya. Setelah kejadian, korban langsung tersungkur dengan luka di bagian kepala.
"Korban sempat dirawat IGD RSUD Ibnu Sina tapi karena pendarahannya sangat banyak kemudian korban meninggal dunia," tuturnya.
Diuraikan AKP Nur Hidayat, terkait dengan kasus ini pihaknya tetap akan mengusut tuntas. Selain akan mencari siapa-siapa yang terlibat dalam pengeroyokan ini, pihaknya juga mencari aktor intelektual yang terlibat di dalamnya.
"Kita tetap mencari siapa aktor intelektualnya yang terlibat pengeroyokan sehingga menyebabkan satu nyawa orang lain hilang," paparnya. [ad]