Tidak jelasnya kondisi kompetisi musim depan membuat kondisi para pemain terjepit. Akhirnya beberapa dari mereka pun memilih untuk mengambil sikap menanggapi masalah tersebut.
Para pemain yang tergabung dengan Asosiasi Permain Sepakbola Nasional Indonesia (APSNI) ikut merasakan ketidakjelasan perguliran liga, meski laga awal dijadwalkan 15 Oktober mendatang.
Kompetisi semakin tidak menentu setelah 14 klub mengancam untuk melakukan boikot terhadap Indonesia Premier League (IPL), kompetisi kasta tertinggi yang digagas oleh PSSI, karena dicap melanggar statuta dan terlalu terburu-buru.
Masalah itu pun berimbas pada para pemain yang sampai saat ini belum jelas nasibnya, bahkan ada beberapa dari mereka belum memiliki klub sampai sekarang.
Menanggapi hal tersebut para pemain yang tergabung dibawah APSI pun bersuara menyatakan agar permasalahan itu diselesaikan secepat mungkin tanpa melupakan hak-hak para pemain.
Berikut penyataan sikap yang dibuat oleh pemain dibawah naungan APSI, seperti rilis yang diterima wartawan:
"Menyikapi perkebangan persepakbolaan saat ini, maka kami pemain yang tergabung dalam Asosiasi Pemain Sepakbola Nasional (APSNI), menyatakan sikap seperti tersebut dibawah ini:
1. Kami sangat prihatin dengan kondisi persepakbolaan nasional saat ini terutama permasalahan kompetisi.
2. Kami mendukung sepenuhnya kompetisi yang akan berjalan sesuai dengan aturan atau statuta PSSI.
3. Kami berharap kepada PSSI agar menyelesaikan permasalahan ini dengan bijaksana dan melihat kearah kami sedikit, karena sepakbola merupakan kehidupan kami dan keluarga.
Demikian pernyataan kami, semoga Allah SWT memberikan jalan yang terbaik bagi kemajuan sepakbola Indonesia,"
APSI adalah organisasi pemain sepakbola yang beru diresmikan 7 Oktober lalu, yang dibentuk untuk menampung aspirasi pemain profesional maupun pemain amatir yang kerap menghadapi sejumlah masalah, seperti masalah gaji pemain yang sering terlambat dibayar.
Pemain-pemain yang bernaung dibawah APSI adalah Hendro Kartiko, Isnan Ali, Ismed Sofyan, Bobby Satria, Jajang Mulyana dan beberapa pemain lainnya. Sedangkan mantan pemain yang bergabung adalah Bambang Nurdiansyah, Nasir Salasa, Johannes Auri maupun sejumlah mantan pemain lainnya dari angkatan yang berbeda.
Para pemain yang tergabung dengan Asosiasi Permain Sepakbola Nasional Indonesia (APSNI) ikut merasakan ketidakjelasan perguliran liga, meski laga awal dijadwalkan 15 Oktober mendatang.
Kompetisi semakin tidak menentu setelah 14 klub mengancam untuk melakukan boikot terhadap Indonesia Premier League (IPL), kompetisi kasta tertinggi yang digagas oleh PSSI, karena dicap melanggar statuta dan terlalu terburu-buru.
Masalah itu pun berimbas pada para pemain yang sampai saat ini belum jelas nasibnya, bahkan ada beberapa dari mereka belum memiliki klub sampai sekarang.
Menanggapi hal tersebut para pemain yang tergabung dibawah APSI pun bersuara menyatakan agar permasalahan itu diselesaikan secepat mungkin tanpa melupakan hak-hak para pemain.
Berikut penyataan sikap yang dibuat oleh pemain dibawah naungan APSI, seperti rilis yang diterima wartawan:
"Menyikapi perkebangan persepakbolaan saat ini, maka kami pemain yang tergabung dalam Asosiasi Pemain Sepakbola Nasional (APSNI), menyatakan sikap seperti tersebut dibawah ini:
1. Kami sangat prihatin dengan kondisi persepakbolaan nasional saat ini terutama permasalahan kompetisi.
2. Kami mendukung sepenuhnya kompetisi yang akan berjalan sesuai dengan aturan atau statuta PSSI.
3. Kami berharap kepada PSSI agar menyelesaikan permasalahan ini dengan bijaksana dan melihat kearah kami sedikit, karena sepakbola merupakan kehidupan kami dan keluarga.
Demikian pernyataan kami, semoga Allah SWT memberikan jalan yang terbaik bagi kemajuan sepakbola Indonesia,"
APSI adalah organisasi pemain sepakbola yang beru diresmikan 7 Oktober lalu, yang dibentuk untuk menampung aspirasi pemain profesional maupun pemain amatir yang kerap menghadapi sejumlah masalah, seperti masalah gaji pemain yang sering terlambat dibayar.
Pemain-pemain yang bernaung dibawah APSI adalah Hendro Kartiko, Isnan Ali, Ismed Sofyan, Bobby Satria, Jajang Mulyana dan beberapa pemain lainnya. Sedangkan mantan pemain yang bergabung adalah Bambang Nurdiansyah, Nasir Salasa, Johannes Auri maupun sejumlah mantan pemain lainnya dari angkatan yang berbeda.
