
Augi mengatakan manajemen SFC sudah mendapatkan penjelasan langsung dari Sekretaris Daerah Sumsel Yusri Effendi beberapa waktu lalu. Meski tanpa dukungan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD, dirinya yakin SFC tetap eksis di dunia persepakbolaan nasional. Seperti ketahui musim 2010/2011, SFC menghabiskan dana sekitar Rp 42 miliar. Dari jumlah sebesar itu, sekitar Rp 20 miliarnya berasal dari APBD Sumsel.
Terkait sumber pendanaan di musim depan, menurut Augi, pihaknya sudah melobi sejumlah perusahaan besar yang beropersai di wilayah Sumsel. Dia menyebut PT Pertamina, PT Pusri, PT Bukit Asam, PT Medco, dan perusahaan lainnya yang bakal menjadi mitra stratregis untuk menghidupi perjalan klub musim depan.
“Selama ini Pusri, Pertamina, Medco, Conocophilip belum menjadi sponsor kita, kita coba jajaki dalam waktu satu bulan ini,” kata Augi.
Pascalepas bantuan dari pemda, arah SFC masih belum jelas. Menurut Augi, semuanya bergantung pada rapat pengurus dalam waktu dekat ini. Biaya yang terbesar yang harus dikelurkan pihak manajemen per tahun adalah untuk mendanai perjalanan dalam negeri dan luar negeri. “Tiket pesawat dan akomodasi dan belanja pemaiN itu yang besar,” ujar Augi.
Dalam catatannya, SFC sempat melawat ke puluhan kota di dalam dan luar negeri untuk menjalani pertandingan. Yang terbaru, SFC harus melawat ke Thailand dan Maladewa untuk menjalani laga lanjutan AFC Cup beberapa bulan lalu. Terdapat lima event lokal dan internasional selain Liga Super Indonesia yang diikuti oleh SFC. Augi menyebut AFC Cup, Inter Islan Cup, dan Piala Indonesia.
Yusri Effendi, Sekda Sumsel meyakini SFC dapat bertahan meski tanpa dukungan dana dari APBD. Namun dia meminta agar manajeman bertugas secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan.
Bagi pemerintah daerah, keputusan menghentikan bantuan dana untuk klub olahraga profesional merupakan “suatu keterpaksaan”. Pasal, Kementerian Dalam Negeri mengisyarakan agar pemda tidak membantu keuangan bagi dunia olahraga.
Yusri memastikan pula pemda bakal membantu SFC dalam mencari sponsor. Dalam laga musim lalu ada sejumlah perusahan besar yang menjadi sponsor utama SFC. Di antaranya Bank Sumsel-Babel dan Bukit Asam. Sementara Pusri dan Pertamina belum mendukung sama sekali. Inilah kesempatan bagi BUMN dan BUMD untuk memajukan sepak bola asal Palembang ini.
PARLIZA HENDRAWAN