Sudah jatuh tertimpa tangga. Begitu mungkin pepatah yang layak disandang pelatih Persema Malang Timo Schuenemann.
Hasil imbang Persema saat menjamu Pelita Jaya di Stadion Gajayana Kota Malang, Minggu (31/10/2010) sore tadi, membuat ia pasrah atas statusnya. Timo mengaku, dirinya siap dipecat jika dianggap salah dan tak layak menukangi Laskar Ken Arok.
Hal ini sebagaimana ultimatum yang dilontarkan Ketua Umum Persema Peni Suparto, sekaligus Wali Kota Malang sebelumnya. "Kalau ini memang dianggap kesalahan saya, saya siap dipecat jadi pelatih Persema," katanya tegas.
"Terutama pihak Managemen Persema pasti menyalahkan saya selaku pelatih. Yang jelas, saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan Persema yang terbaik. Tapi karena kenyataannya demikian, saya pasrah dan siap dipecat," ungkapnya.
Kalau publik menyalahkan dirinya, kata Timo, itu hal wajar. Namun, hasil imbang saat lawan Pelita Jaya itu bukan sepenuhnya kesalahan dirinya. "Tetapi kalau saya lihat, lapangannya memang tidak bersahabat. Sebelum bermain, saat anak-anak melakukan pemanasan, saya lihat semua pemain yang akan diturunkan sudah terlihat bagus," akunya.
Namun, 20 menit jelang pertandingan, cuaca tak mendukung, hujan terus menghuyur Stadion Gajayana. "Babak pertama, Persema memang tidak bermain cantik. Saat pegang bola, beberapa pemain sering terjatuh karena lapangannya licin," ungkapnya.
Lebih lanjut, Timo mengaku, kalau dirinya pada akhirnya dipecat dari Persema, ia akan melanjutkan karirnya di tim yang lain. "Mungkin hanya ini yang bisa saya berikan untuk Persema," katanya pasrah.