
- Menpora Andi Mallarangeng merespon pernyataan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, yang mengatakan negara akan rugi jika menghentikan fasilitas dana Tim Nasional Indonesia.
Menpora memutuskan untuk menghentikan fasilitas dana Timnas menyusul tindakan diskriminatif PSSI dalam memilih pemain. PSSI tidak mengizinkan pemain-pemain dari Indonesia Super League (ISL) memperkuat Timnas yang berujung pada kekalahan memalukan 0-10 dari Bahrain, 29 Februari lalu.
Mendengar langkah Menpora menghentikan fasilitas dana Timnas, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, menegaskan hal tersebut hanya akan merugikan negara. "Nanti negara yang rugi. Bukan PSSI," papar Djohar kemarin, Senin 5 Februari 2012.
Merespon pernyataan Djohar, Menpora mengatakan pihaknya tidak akan mengubah keputusan. Menpora bersikukuh akan tetap menghentikan sementara fasilitas dana Timnas hingga PSSI tidak diskriminatif dalam pemilihan pemain.
"Ya, bagaimana pemerintah mau mendukung sebuah tim yang kita tahu hanya berasal dari satu kompetisi saja. Hasilnya, Timnasnya tidak terbaik. Hasilnya yang seperti di Bahrain itu," tegas Menpora usai menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Selasa 6 Maret 2012.
Menurut Menpora, kekalahan memalukan dari Bahrain hanyalah satu contoh dampak kisruh tak berkesudahan di PSSI. Menpora menegaskan pemerintah akan segera mendorong rekonsiliasi guna membangun sepakbola nasional.
"Yang kita dorong rekonsiliasi segera. Yang kita sarankan adalah, yang sudah saya sampaikan berkali-kali, dualisme ini harus diselesaikan. Kalau kompetisi bisa dilebur bagus sekali. Dua kompetisi berjalan di bawah PSSI. PSSI mengakui ISL, ISL mengakui PSSI," cetus Menpora.
"Dengan demikian, PSSI bisa membuat Timnas yang terbaik. Tanpa diskriminasi suku, agama, asal klub. Itu yang kita inginkan. Bagi pemerintah, kepentingan nasionalnya adalah kepentingan bagaimana tim Merah Putih dibela oleh putra-putra terbaik bangsa," sambungnya.
Meski menghentikan sementara fasilitas dana Timnas, Menpora kembali menegaskan pihaknya tidak akan melakukan intervensi. "Sementara itu kami tetap melakukan mediasi, bersama-sama Tono suratman dari Ketua Koni. Sekali lagi, kami tidak melakukan intervensi. Tapi, yang kami lakukan adalah hanya sebatas dari apa yang menjadi kewenangan pemerintah," tuntas Menpora.
Menpora memutuskan untuk menghentikan fasilitas dana Timnas menyusul tindakan diskriminatif PSSI dalam memilih pemain. PSSI tidak mengizinkan pemain-pemain dari Indonesia Super League (ISL) memperkuat Timnas yang berujung pada kekalahan memalukan 0-10 dari Bahrain, 29 Februari lalu.
Mendengar langkah Menpora menghentikan fasilitas dana Timnas, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, menegaskan hal tersebut hanya akan merugikan negara. "Nanti negara yang rugi. Bukan PSSI," papar Djohar kemarin, Senin 5 Februari 2012.
Merespon pernyataan Djohar, Menpora mengatakan pihaknya tidak akan mengubah keputusan. Menpora bersikukuh akan tetap menghentikan sementara fasilitas dana Timnas hingga PSSI tidak diskriminatif dalam pemilihan pemain.
"Ya, bagaimana pemerintah mau mendukung sebuah tim yang kita tahu hanya berasal dari satu kompetisi saja. Hasilnya, Timnasnya tidak terbaik. Hasilnya yang seperti di Bahrain itu," tegas Menpora usai menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Selasa 6 Maret 2012.
Menurut Menpora, kekalahan memalukan dari Bahrain hanyalah satu contoh dampak kisruh tak berkesudahan di PSSI. Menpora menegaskan pemerintah akan segera mendorong rekonsiliasi guna membangun sepakbola nasional.
"Yang kita dorong rekonsiliasi segera. Yang kita sarankan adalah, yang sudah saya sampaikan berkali-kali, dualisme ini harus diselesaikan. Kalau kompetisi bisa dilebur bagus sekali. Dua kompetisi berjalan di bawah PSSI. PSSI mengakui ISL, ISL mengakui PSSI," cetus Menpora.
"Dengan demikian, PSSI bisa membuat Timnas yang terbaik. Tanpa diskriminasi suku, agama, asal klub. Itu yang kita inginkan. Bagi pemerintah, kepentingan nasionalnya adalah kepentingan bagaimana tim Merah Putih dibela oleh putra-putra terbaik bangsa," sambungnya.
Meski menghentikan sementara fasilitas dana Timnas, Menpora kembali menegaskan pihaknya tidak akan melakukan intervensi. "Sementara itu kami tetap melakukan mediasi, bersama-sama Tono suratman dari Ketua Koni. Sekali lagi, kami tidak melakukan intervensi. Tapi, yang kami lakukan adalah hanya sebatas dari apa yang menjadi kewenangan pemerintah," tuntas Menpora.