Share |

Asosiasi Pemain Somasi PSSI


- Asosiasi Pemain Sepak Bola Nasional (APSNI) melayangkan somasi kepada PSSI atas pernyataan ketua umum Djohar Arifin Husin di sebuah media online beberapa waktu lalu. Surat somasi tersebut diserahkan ke kantor PSSI, Selasa, 6 Maret 2012.

Surat somasi APSNI diantar langsung oleh kuasa hukumnya, Dhaniswara K. Harjono, siang tadi. Kepada wartawan, Dhaniswara juga menyayangkan sikap Djohar yang memberikan bantahan justru bukan di media yang telah melansir komentar Djohar pertama kali.

"Kedatangan kami ke sini untuk mensomasi Ketua Umum atas pernyataanya yang dilansir Inilah.com tertanggal 2 Maret. Ini tentunya mencemarkan nama baik pemain senior dan tentunya juga terkait dengan kepengurusan yang lama," ujar Dhaniswara.

Dalam surat somasinya, APSNI juga meminta Djohar menyampaikan permohonan maaf dan memberikan klarifikasi di media yang bersangkutan. APSNI memberikan waktu selama tujuh hari bagi Djohar untuk menjawab somasi tersebut dan merealisasikannya.

"Untuk masalah ganti rugi, belum kami pikirkan. Tapi, nomor satu adalah masalah harkat dan martabat seorang pemain. Ini merugikan PSSI sendiri. Kalau menyebut pengurus yang lama, tunjuk saja. Kalau tidak ada, banyak pihak merasa terusik," kata Dhaniswara.

Sebelumnya, sebuah media online menuliskan komentar Djohar usai kekalahan Timnas atas Bahrain. Dalam berita yang dilansir pada 2 Maret 2012 itu, Djohar menyebutkan alasannya tidak memanggil Timnas senior karena merupakan bagian dari jaringan mafia pengurus lama.

“Kita tidak bisa lagi mengharapkan pemain-pemain senior. Mereka semua mafia karena sudah terkontaminasi dengan cara-cara dan ulah pengurus PSSI lama, yang suka seenaknya sendiri mengatur pertandingan,” ujar Djohar seperti dikutip dari berita tersebut.

Namun Djohar membantah telah mengatakan hal itu. Dalam jumpa pers di kantor PSSI, Djohar mengatakan kalau dirinya telah difitnah. Djohar juga awalnya berniat membawa kasus ini ke ranah hukum.

Sementara itu, penulis berita, Muchlis Hasjim mengaku telah mewawancarai Djohar saat keduanya bertemu di Dubai. Saat itu, dirinya baru saja pulang menunaikan ibadah umroh dan secara kebetulan berada dalam satu pesawat dengan Ketum PSSI.

"Hari itu 1 Maret, saya kebetulan satu pesawat dengan Djohar ke Indonesia. Menjelang sudah mau landing di Jakarta, saya mau ke toilet. Pada saat menunggu giliran ke toilet, saya melihat dia. Jangankan wartawan, orang biasa pun tentu mau bertanya soal kekalahan Timnas saat itu," ujar Hasjim.

"Saya memperkenalkan diri, saya Hasjim, saya wartawan Inilah.com. Lalu Djohar bertanya, Anda darimana? Saya jawab baru pulang umroh. Lalu kami ngobrol soal kekalahan Timnas," ujar Hasjim yang mantan anggota Dewan Pakar PSSI tahun 2004-2007.

Hasjim lantas bertanya kepada Djohar apa yang sebetulnya terjadi di Bahrain. Menurut Hasjim, Djohar mengatakan pihaknya dikerjain di Bahrain. "Djohar ngomong, kita dikerjain di sana," kata Hasjim.

Percakapan kemudian sempat terputus lantaran Hasjim harus ke toilet. Usai keluar dari toilet, Hasjim yang menuju tempat duduknya di seat 3J. Ia lalu meminta izin melanjutkan wawancara dengan Djohar yang duduk di seat 1K.

"Saya izin untuk melanjutkan wawancara. Kebetulan tempat duduknya dekat dengan saya. Kemudian saya duduk di seat 1J agar lebih dekat. Kebetulan kursinya kosong. Djohar kemudian bercerita kembali," ujar Hasjim yang mengaku melihat Bob Hippy di seat 1D di dalam pesawat tersebut.

Hasjim menceritakan, kondisi Djohar saat itu terlihat lelah. Djohar mengatakan, pada menit ketiga, kiper Timnas dikeluarkan wasit. Timnas juga diganjar empat kali penalti. Sejak awal PSSI juga menganggap tuan rumah Bahrain tidak ramah menyambut.

"Layaknya masyarakat luas, saya tentu bertanya kenapa bisa kalah telak begitu. Lalu kenapa para pemain yang sebelumnya membela Timnas tidak diajak. Itu saya kira pertanyaan wajar yang bisa ditanyakan siapapun," papar Hasjim.

"Djohar mengatakan ingin melakukan perubahan untuk PSSI yang lebih baik. Ini saatnya pemain usia muda diturunkan. Ia juga mengatakan, liga resmi yang didukung FIFA adalah IPL. Jadi pihaknya tidak memainkan para pemain ISL," ujar Hasjim lagi.

Pada saat itulah, Djohar kemudian menyebut para pemain Timnas senior yang kini bermain di kancah ISL sebagai mafia.

"Kami tidak bisa lagi mengharapkan pemain-pemain senior. Mereka semua mafia karena sudah terkontaminasi dengan cara-cara dan ulah pengurus PSSI lama, yang suka seenaknya sendiri mengatur pertandingan," ujar Hasjim kembali menirukan ucapan Djohar. (hp).

Share on Google Plus

About 12paz