Asisten Pelatih Persisam Putra Samarinda, Hendri Susilo mengakui timnya terlalu menganggap enteng PSAP Sigli, di laga perdana mereka di pentas ISL (Indonesia Super League) di stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Minggu (4/12) sore tadi. Menurut Hendri, hal inilah yang membuat tim berjuluk Pesut Mahakam itu tertinggal lebih dulu dari PSAP.
Padahal, jika melihat skuad yang dimiliki, Persisam tentu lebih baik dibanding PSAP Sigli. Tim kebanggaan kota Samarinda itu memiliki nama-nama beken, sebut saja Cristian Gonzales, Fandy Mochtar, Eka Ramdani, M. Roby, Yongky Aribowo, yang notabene merupakan pemain yang pernah bahkan masih memperkuat timnas Indonesia. Apalagi, mereka juga diperkuat Ronald Fagundes, sang pengatur serangan yang sudah cukup lama malang-melintang di sepak bola Indonesia.
Dengan sejumlah pemain yang dimiliki serta pengalaman yang jauh lebih banyak ketimbang sang lawan, sudah semestinya Persisam bisa mengalahkan sang lawan dengan skor telak, meski mereka datang sebagai tim tamu. Tapi kenyataan tak sejalan dengan modal yang dimiliki. Persisam justru tertinggal lebih dulu.
Menurut Hendri, hal ini disebakan karena skuad terlalu menganggap remeh sang lawan. "Sebenarnya Persisam tidak pada gaya aslinya, tim tampak terlalu menganggap enteng," kata Hendri. Lantas, menurut Hendri hal inilah yang membuat PSAP Sigli bisa dengan mudah menusuk ke dalam pertahanan Persisam.
Untungnya, itu tak terjadi pada babak kedua. Persisam bisa mendominasi jalannya laga. Dan, tim kota Samarinda itu berhasil melengkapi gol yang diciptakan Cristian Gonzales pada menit ke-32.
"Di ruang ganti kami menginstruksikan agar pemain tetap konsentrasi dan sungguh-sungguh saat bermain. Jangan memberi ruang gerak pada lawan untuk menusuk," terang Hendri.
Hasilnya pun cukup bagus. Lagi-lagi Cristian El Loco bisa mencetak gol, tepatnya menit ke-71. Dengan gol tersebut, Persisam pun keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1.
bolanews
