
- Timnas Indonesia wajib menang saat menjamu Bahrain dalam laga di Grup E babak kualifikasi putaran ketiga Piala Dunia 2014 Zona Asia. Walau tidak mudah, kemenangan bakal menjaga peluang Firman Utina dkk untuk bisa lolos putaran berikutnya.
Di partai perdana lalu, Bahrain gagal menggapai angka maksimal setelah ditahan imbang Qatar, 0-0. Namun bukan berarti permainan Bahrain akan melemah saat tandang ke Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2011). Sebaliknya, kubu Indonesia wajib mewaspadai beberapa pemain penting tim tamu.
Meski belum ada konfirmasi, pelatih timnas Bahrain, Peter Taylor biasanya mengandalkan trio terbaik milik mereka, yakni Abdullah Omar, Faouzi Aaish dan Ismail Abdul Latif. Tiga pemain berposisi tengah dan depan tersebut memiliki daya jelajah tinggi.
Abdullah Omar menjadi pemain penting. Kualitasnya sudah tak diragukan lagi, karena menjadi kekuatan inti klub Liga Super Swiss, Neuchâtel Xamax. Ia mendapat tandem berkualitas, Faouzi Mubarak Aaish. Nama terakhir memiliki keturunan Maroko, dan memilih membela Bahrain ketimbang tanah leluhurnya.
Posturnya yang 180 cm, sangat ideal sebagai penggedor dari lini tengah. Sementara Ismail Abdul Latif memiliki pergerakan cepat, serta posisi yang fleksibel, baik sebagai sayap ataupun striker. Pemilik nama lengkap Ismail Hassan Abdul-Latif ini baru berusia 24 tahun, dan berpostur 182 cm, yang membuat Hamka Hamzah dkk harus berjibaku, baik dalam adu cepat maupun umpan lambung. [but]
Di partai perdana lalu, Bahrain gagal menggapai angka maksimal setelah ditahan imbang Qatar, 0-0. Namun bukan berarti permainan Bahrain akan melemah saat tandang ke Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2011). Sebaliknya, kubu Indonesia wajib mewaspadai beberapa pemain penting tim tamu.
Meski belum ada konfirmasi, pelatih timnas Bahrain, Peter Taylor biasanya mengandalkan trio terbaik milik mereka, yakni Abdullah Omar, Faouzi Aaish dan Ismail Abdul Latif. Tiga pemain berposisi tengah dan depan tersebut memiliki daya jelajah tinggi.
Abdullah Omar menjadi pemain penting. Kualitasnya sudah tak diragukan lagi, karena menjadi kekuatan inti klub Liga Super Swiss, Neuchâtel Xamax. Ia mendapat tandem berkualitas, Faouzi Mubarak Aaish. Nama terakhir memiliki keturunan Maroko, dan memilih membela Bahrain ketimbang tanah leluhurnya.
Posturnya yang 180 cm, sangat ideal sebagai penggedor dari lini tengah. Sementara Ismail Abdul Latif memiliki pergerakan cepat, serta posisi yang fleksibel, baik sebagai sayap ataupun striker. Pemilik nama lengkap Ismail Hassan Abdul-Latif ini baru berusia 24 tahun, dan berpostur 182 cm, yang membuat Hamka Hamzah dkk harus berjibaku, baik dalam adu cepat maupun umpan lambung. [but]