Tuesday, August 23, 2011

Timnas U-23 vs Bali Devata = 4-2


Timnas Indonesia U-23 akhirnya menyudahi perlawanan Bali Devata di pertandingan uji coba dengan skor telak 4-2. Dua gol tambahan annak buah Rahmad Darmawan tak lepas strategi komposisi pemain yang lebih baik di banding babak pertama.
Timnas yang bermain menyerang mampu mencuri gol di menit kelima babak pertama. Adalah Andik Vermansyah yang menjebol gawang Bali Devata setelah mendapat umpan datar Zulham Zamrun. Tendangan keras luar kotak Andik tak mampu ditepis kiper Ngurah Komang Arya. Sayang permainan apik anak asuh Rahmad Darmawan itu hanya bertahan 15 menit saja.

Pada menit ke-17, Bali Devata berhasil menyamakan kedudukan lewat Ilia Spasojevic. Lepas dari kawalan Irfan Raditya, tendangan pelan mendatar pemain nomor punggung 9 itu tak mampu dibendung kiper Johan Angga Kusuma. Tiga menit kemudian, Bali Kembali mencetak lewat Made Dwi Arya Dana. Tapi gol itu dianulir karena Arya ketahuan handball.

Setelah gol ini, permainan Timnas U-23 benar-benar turun drastis. Tak nampak bola-bola pendek yang diperlihat di 10 menit awal babak pertama. Johan Juansyah cs lebih banyak memainkan long pass. Tak ayal, upaya mereka dapat dibaca tim asuhan Petar Segrt ini. Kendali permainan pun diambil anak-anak Bali.

Hingga menit ke-35, permainan Garuda Muda belum menunjukkan perubahan. Tim asuhan Rahmad Darmawan ini pun mulai mendapat cemooh dari penonton yang hadir di Stadion Gelora 10 Nopember. Penonton geram dengan penampilan Timnas yang monoton.

Timnas sedikit beruntung saat Spasojevic membuat gol bunuh diri di menit ke-39. Bermaksud menghalau tendangan sudut Johan, bola justru masuk ke jalanya sendiri. Nampaknya gol ini melecut semangat perang Laskar Garuda Muda. Indonesia sempat mendapat peluang melalui Jajang Mulyana tiga menit menjelang babak pertama usai. Tapi gagal. Skor 2-1 akhirnya bertahan hingga turun minum.

Masuk babak kedua, pelatih Rahmad Darmawan memasukkan enam pemain baru di timnya. Keenam pemain itu adalah, kiper Fery Bayu Thomas, Abdurrahman, Kim Kurniawan, Patrick Wanggai, Ramdhani Lestaluhu dan gelandang Mahadirga Lasut. Sedangkan dari kubu Bali Devata, mereka memasukkan dua pemain baru, Asep Tri Wahono dan Nyoman Armawan.

Perubahan komposisi pemain sedikit berpengaruh ke pola permainan anak asuh Rahmad Darmawan. Hadirnya Kim Kurniawan dan Mahadirga membuat lini tengah Timnas lebih hidup. Sejauh 15 menit awal babak kedua berjalan, permainan Indonesia unggul atas tim asuhan Petar Segrt.

Kredit khusus harus diberikan ke dua pemain yang baru dinaturalisasi, Diego Michiels dan Ruben Wuarbanaran. Hingga awal babak kedua, keduanya bermain cukup baik. Kedua pemain ini akhirnya ditarik menit ke-65 dan digantikan Hasyim Kipuw dan Joko Sasongko.

Rahmad juga tahu lini depannya kurang bergigi. Ia pun memasukkan Yongki Aribowo untuk menggantikan Jajang Mulyana yang mandul selama bermain 65 menit. Hasilnya sangat positif, Indonesia memperlebar kedudukan menjadi 3-1 melalui gol Ramdhani Lestaluhu usai memanfaatkan umpan Yongki menit ke-71.

Perbedaan sangat mencolok di penampilan Timnas U-23 di babak kedua dengan pemain yang turun di babak pertama lalu. Indonesia agresif dalam serangan. Mereka juga berani bertarung dengan pemain Bali Devata yang terkenal dengan permainan kerasnya itu.

Memasuki akhir pertandingan, Indonesia kembali mencetak gol keempat. Kali ini giliran Yongki yang mencatatkan namanya di papan skor. Menerima umpan mendatar Ramdhani, sontekan Yongki tak mampu dibendung kiper pengganti, Yoga Eka Putra.

Di penghujung pertandingan, Bali memperkecil skor menjadi 4-2 lewat penalti Illia Spasojevic.