
Kisruh manajemen Persija Jakarta ternyata masih ada.Wacana perombakan manajemen klub utama Ibu Kota ini pun masih terbuka lebar.
Pemprov DKI Jakarta siap melimpahkan sengketa manajerial kepada PSSI. Posisi Manajer Harianto Badjoeri berpotensi eliminasi. Sekda Pemprov DKI Jakarta Muhayat mengungkapkan, penyelesaian status manajemen diserahkan kepada PSSI. Keputusan ini diambil setelah muncul dua versi regulasi pengangkatan atau pemberhentian seorang manajer. ”Kami serahkan masalah ini kepada PSSI. Biar mereka yang meluruskan semuanya. Nantinya aturan mana yang berlaku akan ketahuan,” ungkap Muhayat kemarin. Versi pertama, klaim regulasi menjelaskan, proses suksesi manajemen Persija menjadi hak gubernur atau pengelola.Namun,pernyataan lain menyebutkan pengangkatan atau pemberhentian manajer dilakukan oleh badan hukum klub atau perseroan terbatas (PT).
Perbedaan persepsi tersebut akhirnya melatarbelakangi munculnya konflik. Memakai asumsi kedua,Ketua Umum Persija Toni Tobias akhirnya menerbitkan surat keputusan (SK) nomor 177/ KPT/KU/Sekr/VIII/2010. SK itu tentang pengangkatan Effendi Anas sebagai manajer, meski akhirnya pria yang akrab disapa Effan itu memutuskan mundur. Namun, manajemen lama Persija tetap bersikukuh lantaran berpijak pada regulasi versi pertama. SK bernomor 144.Persija.Liga. SK.XI.2006 tentang pengangkatan Badjoeri sebagai manajer dinilai tetap sah. Sebab, SK tersebut ditandatangani gubernur DKI Jakarta saat itu,Soetiyoso.
”Kami saat ini hanya mengikuti keputusan PSSI. Kalau penunjukan manajer hanya bisa dilakukan gubernur atau pengelola klub, pasti akan diikuti. Siapa pun yang duduk sebagai manajer akan didukung penuh,”lanjut Muhayat. Status manajer tetap penting bagi Persija.Kepastian tim saat ini digantung sosok ini, karena 22 pemain dan pelatih belum sign contract. Mereka berpeluang kehilangan calon amunisi seperti Syamsul Chaeruddin yang kabarnya berlabuh bersama Sriwijaya FC (SFC). Semua itu imbas tidak adanya jaminan pendanaan untuk putaran pertama Persija di Indonesia Super League (ISL) 2010/2011. Sekjen PSSI Nugraha Besoes akhirnya turun berpendapat.Menurut dia, proses suksesi manajemen klub jadi kebijakan PT.
”Kami saat ini belum bisa bersikap.Kasus ini terlalu internal.Tidak enak bila harus bilang yang sah itu siapa. Tapi, sebenarnya yang berhak menunjuk manajer itu PT,”kata Kang Nug,sapaan Besoes. Macan Kemayoran tetap menjalani persiapan teknik meski elite manajemen memanas. Pelatih Persija Rahmad ’RD’ Darmawan sudah menyiapkan empat skema untuk menghadapi ISL.Pola yang disiapkan adalah 3-5-2, 4-4-2, 4-2-3- 1,dan 4-3-3. Sedikitnya lima uji coba sudah disiapkan, termasuk menghadapi timnas Indonesia.
Mereka juga menyiapkan agenda training camp (TC) di Cilegon, Jawa Barat,mulai Senin (13/9). Agendanya untuk menyinergikan pemain berlabel timnas dengan amunisi lain. ”Program tim tetap dijalankan. Kami memang tidak terfokus pada satu atau dua skema. Banyak pola harus disiapkan guna mengantisipasi potensi yang muncul. Sekarang yang terpenting adalah bagaimana pemain memahami pola yang diterapkan,”tandas RD. (wahyu argia)