Menjadi tuan rumah pada Liga Jawa Timur IX Piala Gubernur 2010 di Grup 3, manajemen Persik Kediri justru merugi hingga ratusan juta.
Kenyataan pahit itu disampaikan oleh Sekretaris Umum (Sekkum) Barnadi. “Pada tiga kali laga ini, kerugian kami mencapai sekitar Rp 210 juta,” ungkap Barnadi , Jumat (27/8/2010).
Purnawirawan TNI AD itu menjelaskan, kerugian manajemen disebabkan oleh minimnya jumlah pendapatan, dan tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluakan.
"Kita cetak 10.000 tiket tetapi tidak habis. Pertandingan pertama hanya laku 300, kemudian 1.500 dan terakhir 1.400. Jumlahnya tidak ada 5.000 tiket yang terjual,” urai Barnadi.
Padahal, manajemen harus mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk tenaga keamanan dan bonus. "Operasional yang paling besar dari biaya keamanan,” kata Barnadi. Namun, Barnadi enggan menyebut jumlah biaya yang dikeluarkan untuk keamanan tersebut.
"Kerugian ini terjadi karena laga digelar pada bulan puasa, dan malam hari. Karena factor itu. Persikmania yang berasal dari wilayah Kandangan, dan yang lebih jauh lagi, tidak bisa datang,” pungkas Barnadi.[nng/ted]