Friday, August 27, 2010

APBD untuk Klub Cukup 30%


Pemakaian dana APBD untuk klub Indonesia, terutama yang bertarung di level Indonesia Super League ataupun Divisi Utama, pada musim 2010/ 2011 diusulkan dibatasi.

Sekjen PSSI Nugraha Besoes mengatakan, klub seharusnya tidak lagi bergantung penuh kepada APBD.Idealnya,pemakaian APBD hanya 30% dari total budget.Aturan ini juga wajib dipertegas. Pemerintah harus memberlakukan kebijakan penyeragaman kualitatif. Sebab, keberadaan subsidi uang rakyat itu seharusnya berfungsi sebagai stimulan saja. Semua itu diungkapkan dalam sarasehan sepak bola nasional di kantor Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) kemarin. ”Subsidi dari APBD 30% sudah cukup. Batasan itu harus diseragamkan, walau jumlah kuantitatifnya berbeda menurut kemampuan daerah.

Klub seharusnya berupaya lepas dari ketergantungan APBD,”kata Besoes kemarin. Mayoritas klub masih mengandalkan APBD sebagai jaminan finansial untuk bersaing di kompetisi ISL serta Divisi Utama musim depan. Persija Jakarta salah satunya. Mereka terpaksa menunda sign contract pemain dan pelatih karena anggaran belanja tambahan (ABT) Pemprov DKI Jakarta belum cair. Klub berjuluk Macan Kemayoran diperkirakan mendapat jatah Rp15 miliar dari ABT. Ketergantungan tinggi terhadap APBD juga diperlihatkan PSPS Pekanbaru. Dana klub berjuluk Asykar Bertuah itu sebesar Rp16,5 miliar sedikitnya 60% bersumber pada uang rakyat.

Bontang FC justru membebankan semua kebutuhan dana Rp21 miliar dari APBD. ”Pada pertemuan tadi memang (kemarin) baru sekadar diskusi. Peruntukan APBD juga harus dipertegas. Apakah boleh untuk pemain, baik lokal maupun asing. Bagaimanapun,APBD seharusnya tidak diperuntukkan bagi pemain asing. Tapi, klub tetap ngotot karena kesulitan mencari sumber lain,”lanjutnya. Pendanaan klub ISL 2010/2011 kembali pulih setelah terbit surat Kementerian Dalam Negeri nomor 426/2021/sj. Klub mendapatkan kembali hak subsidi secara penuh setelah dua musim gagap akibat terbit Permendagri 59 Tahun 2007.

Besoes menambahkan, pemerintah wajib mengeluarkan teknis pencairan APBD bagi klub. ”Sekarang semuanya harus diperjelas dulu. Dalam surat Mendagri itu disebutkan APBD untuk pembinaan pemain dan infrastruktur. Untuk pembinaan pemain juga harus diperjelas,berapa jatah untuk amunisi muda,” katanya. (wahyu argia)