- Malam ini, Sabtu (28/5/2011), Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar berencana berangkat ke Zurich, Swiss. Agum akan menemui para petinggi otoritas sepakbola dunia (FIFA).
Agenda Agum adalah melaporkan secara langsung tentang mandat yang diberikan FIFA. Bahwa, Komite Normalisasi dibentuk dan diberi mandat oleh FIFA untuk mengatasi problem sepakbola di Indonesia.
Ada tiga tugas utama. Pertama, menggantikan pengurus PSSI dalam menjalankan hal ihwal persepakbolaan Indonesia. Kedua, menyelesaikan kemelut soal Liga Primer Indonesia. Ketiga, menggelar kongres PSSI untuk memilih ketua umum, wakil, dan anggota exco.
Dari ketiga tugas tersebut, kongres tidak bisa berjalan mulus karena berakhir tanpa mengambil keputusan. Oleh karenanya, PSSI terancam sanksi oleh FIFA.
"Kami akan menemui petinggi FIFA untuk meminta agar FIFA tidak memberikan sanksi kepada PSSI. Kita akan berjuang sepenuh tenaga agar FIFA masih memberi kelonggaran," kata Agum saat jumpa pers di kantor PSSI menjelang keberangkatannya.
Agum menyatakan, Komite Normalisasi sangat tidak menginginkan adanya deadlock selama kongres berlangsung. "Saya yakni, KN dan juga 99 persen masyarakat Indonesia tidak ingin kongres gagal. Kita tidak ingin ada sanksi dari FIFA," paparnya.
Selama Agum berangkat, dia berpesan agar semua kalangan menaruh kepercayaan kepada dirinya. "Serahkan semuanya kepada kami. Kami akan berjuang. Dan saya minta, jangan ada pernyataan-pernyataan yang membuat panas suasana. Jangan ada lagi fitnah yang bisa memperburuk situasi," tandas Agum Gumelar. [but]