Pelatih tim nasional Indonesia, Nil Maizar, menilai Irfan Bachdim
memiliki karakter sangat liar dalam bermain bola. Oleh sebab itu, ia
memberi kebebasan, termasuk saat melawan Timor Leste, Rabu (14/11/2012),
Irfan diinstruksikan bergerak bebas.
"Penampilan Irfan sesuai
dengan keinginan kami. Kalau Bachdim turun, Vendry Mofu harus di depan
mengisi posisi Bachdim sebagai penyerang lubang. Kalau sama-sama turun,
ada kesalahan. Itu yang harus dibenahi," ungkap Nil seusai memimpin sesi
latihan di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (16/11/2012) pagi.
Penyerang
Persema tersebut memang tanpa kenal lelah, baik membantu lini
pertahanan maupun lini serang. Bahkan, agresivitas Bachdim membuahkan
gol bagi Indonesia pada menit ke-66. Berawal dari aksi Bachdim di sisi
kiri, ia melepaskan umpan ke Van Beukering yang lalu memberi umpan ke
tengah kotak penalti. Bola kemudian langsung disambar Bepe untuk
mencatatkan namanya di papan skor.
Menurut Asisten Pelatih Fabio
Oliviera, mobilitas Bachdim merupakan karakter dari pemain keturunan
Belanda tersebut. Karakter tersebut muncul sejak bermain di Belanda.
"Dia
sebetulnya gelandang. Tapi, saat datang ke Indonesia pertama kali,
Irfan cetak dua gol saat dipasang sebagai striker. Maka dari itu,
masyarakat dan pelatih berpikir Irfan seorang striker. Jadi, nalurinya
selalu ada menjemput bola. Itu karakter dia. Kita coba koreksi dia, tapi
sulit karena itu sudah terbawa," ungkap Fabio.
Fabio menyatakan,
karakter Bachdim tersebut memberikan kontribusi positif bagi tim.
"Mobilitas, semangat, tenaga, dan fisik cukup tinggi untuk membantu
pertahanan dan transisi menyerang. Itu yang bagus dari Irfan sehingga
kita bisa menempatkan dia di mana saja," pungkasnya.